Aktivitas sektor jasa India terendah dalam 4 tahun
Selasa, 6 Agustus 2013 − 16:15 WIB
Ilustrasi/Foto: Istimewa
Sindonews.com - Perbankan asal Inggris, HSBC melaporkan aktivitas sektor jasa India merosot ke posisi terendah lebih dari empat tahun pada Juli 2013.
Data ini memperdalam kekhawatiran ekonomi yang sudah babak belur oleh perlambatan industri yang tak berujung, serta pertumbuhan dekade-terendah di tengah inflasi yang hampir tak terkendali.
Dilansir dari Domain-B, Selasa (6/8/2013), Indeks Aktivitas Bisnis Jasa India, yang disurvei HSBC jatuh di angka 47,9 poin pada Juli, dari 51,7 poin pada bulan sebelumnya, sebagai pembacaan terendah sejak April 2009.
Angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi dalam kegiatan, di mana output sektor jasa dalam negeri mengalami kontraksi pertama sejak Oktober 2011.
Indeks HSBC untuk manufaktur, yang dirilis pekan lalu, berada di angka 50,1 poin pada Juli. Sementara Indeks Komposit HSBC pada Juli 48,4, poin, menunjukkan kontraksi secara keseluruhan dalam output manufaktur dan perusahaan jasa di negara tersebut.
Bahkan, kontraksi India sesuai dengan tren di negara berkembang. Komposit Indeks Emerging Markets HSBC untuk jasa dan manufaktur turun menjadi 49,4 poin pada Juli dari 50,6 poin pada Juni.
Survei HSBC mengumpulkan data dari manajer pembelian 7.500 perusahaan di 16 pasar negara berkembang. Indeks dihitung menggunakan data yang dihasilkan Markit.
Secara tradisional, sektor jasa di India telah berkembang pada tingkat yang lebih cepat dari produk domestik bruto (PDB) dan perlambatan di sektor ini, di tengah penurunan pesanan baru, menyajikan 'sakit kepala lain' untuk ekonomi yang sudah babak belur.
Bisnis baru yang diterima perusahaan jasa India pada Juli jatuh, mengakhiri ekspansif 50 bulan, akibat tekanan kompetitif yang kuat, melemahnya permintaan dan ekonomi domestik yang rapuh.
Penurunan tercepat dalam bisnis baru di sektor transportasi dan perusahaan penyimpanan, diikuti penyewaan dan kegiatan usaha.
Produksi industri hanya tumbuh 0,1 persen pada April-Mei 2013, sedangkan ekspor turun 1,4 persen pada kuartal pertama dari tahun lalu.
(
dmd)
