Ini beberapa persoalan yang dihadapi nelayan
Izzudin
Minggu, 26 Mei 2013 − 13:53 WIB
Ilustrasi/Foto:Nurul Arifin-Okezone
Sindonews.com - Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP), Sharif C Sutardjo mengakui, persoalan perikanan, khususnya yang berkaitan dengan nelayan, sangat kompleks.
Menurutnya banyak sekali masalah yang masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama antara pemerintah dan para pemangku kepentingan. Misalnya, belum kuatnya akses nelayan terhadap sumber-sumber pembiayaan, teknologi, dan pasar.
Di sisi lain, kata dia, masih terdapat sistem budaya yang menghambat nelayan untuk maju. Misalnya adat istiadat yang kurang terbuka terhadap hal-hal baru, tata kelola keuangan yang belum kondusif dan lain-lain.
"Ditambah lagi dengan risiko kerja yang tinggi di laut, ketergantungan dengan faktor alam, ketergantungan terhadap BBM sebagai komponen utama usaha, serta sering terjadinya konflik antar kelompok nelayan yang mengakibatkan rentannya profesi nelayan oleh tekanan eksternal," katanya adalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5/2013).
Sharif menjelaskan, tantangan dalam pembangunan kelautan dan perikanan ke depan semakin banyak. Sehingga diperlukan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, organisasi nelayan, dan masyarakat. Hal itu agar pengembangan sektor kelautan dan perikanan dapat terus mengalami kemajuan dan lebih berdaya saing.
"Saya harapkan konflik antar kelompok dapat dihindari, karena hal tersebut akan kontraproduktif dan akan merugikan pihak nelayan sendiri," ujarnya.
Karena itu, Menteri KP meminta kepada Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) agar dapat berperan aktif untuk memfasilitasi dan menjalankan fungsi intermediasi. "Tentunya agar potensi-potensi konflik yang ada di masyarakat nelayan dapat diredam dan dicarikan solusinya," katanya.
(
izz)