TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan dunia telah sepakat bahwa mobil masa depan adalah mobil listrik. "Tapi ini baru 15 tahun lagi," kata dia di markas Slank di Gang Potlot, Jakarta Selatan, Kamis, 1 Mei 2014.
Meski demikian, Indonesia harus mempersiapkan diri agar tidak diserbu mobil listrik produksi asing. Dahlan mengibaratkan persaingan mobil listrik Indonesia dan asing seperti maraton dari Gang Potlot menuju Cawang, Jakarta Timur. "Kalau negara lain sudah mulai, mereka bisa sampai Cawang duluan," ucapnya.
Hingga saat ini Indonesia belum juga start ketika Amerika Serikat, Jepang dan Tiongkok sudah mulai mengembangkan mobil listrik. Di Indonesia, kata Dahlan, mobil listrik masih menunggu aturan dari pemerintah.
Kekesalan Dahlan soal tersendatnya program mobil listrik telah berulang kali diungkapkannya. Dia menduga ada pihak-pihak yang sengaja menghambat Indonesia bisa segera memproduksi mobil listrik.
"Sampai sekarang aturan tentang mobil listrik tidak keluar juga. Apa maksudnya? Apa biar pedagang bahan bakar minyak terus merajalela?," ujar Dahlan saat menghadiri pengajian yang diselenggarakan Majelis Tafsir Al-Quran di Surakarta, Ahad, 20 April 2014 lalu.
MARIA YUNIAR
Terpopuler
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.