Metrotvnews.com, Jakarta: Pengamat ekonomi dari Econit Advisory Group Hendri Saparini menyesalkan pernyataan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin terkait rencana penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Menurut Hendri, Sjafrie yang mewakili Kementerian Pertahanan tidak dalam kapasitas untuk mengumumkan penaikan harga BBM subsidi.
"Kementrian pertahanan seharusnya bukan dalam kapasitasnya memberi pernyataan terkait bbm. Namun akhirnya, lontaran kalimat dari wamenhan membingungkan masyarakat, karena di sisi lain, Kementrian ESDM tetap berkeras, waktu kenaikan BBM belum pasti, sebab harus menunggu keputusan DPR soal besaran kompensasi," kata Hendri, Senin (27/5).
Hendri menilai Wamenhan mungkin merasa memiliki kaitan dengan kebijakan BBM, karena alokasi anggaran kementriannya dipangkas hingga Rp1,3 triliun untuk kompensasi rakyat kecil. "Meski begitu bukan berarti wamen dapat memberikan pernyataan soal BBM," tegasnya.
Sebelumnya, di sela-sela kunjungan ke Manila, Filipina, pekan lalu, Wamenhan mengungkapkan penaikan harga BBM berlaku per 1 Juni 2013. Kenaikan BBM bersubsidi, katanya, berimbas pada alokasi anggaran sejumlah kementerian. Kemenhan pun terkena pemangkasan anggaran sekitar Rp1,3 triliun. Kemudian, anggaran itu disalurkan ke masyarakat berpenghasilan rendah melalui program bantuan dana kompensasi. (Dwininta Widyastuti)
Editor: Tjahyo Utomo