Pesawat Malaysia Air tertembak, AS tambah sanksi Rusia (Foto: Reuters) JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Barrack Obama pertama kalinya menjatuhkan sanksi kepada perusahaan terbesar di Rusia untuk mengekang kekerasan yang terjadi di Ukraina.
Seperti dilansir dari Reuters, Jumat (18/7/2014), konflik yang terjadi di perbatasan Ukraina-Rusia tersebut semakin memanas setelah Rusia menembak maskapai penerbangan Malaysia Airlines. Seorang juru bicara militer Ukraina mengatakan, seorang pilot SU-25 dikeluarkan untuk keselamatan.
Sebelumnya, pemerintah AS hanya memberikan sanksi kepada perusahaan kecil dan individu Rusia saja, kali ini sanksi diberikan kepada perusahaan perusahaan besar seperti produsen minyak terbesar Rosneft (ROSN), produsen gas terbesar kedua di dunia Novatek dan bank terbesar ketiga Gazprombank.
Perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang dijalankan oleh sekutu Vladimir Putin yang membuatnya menjadi kaya selama masa jabatannya.
Rusia mengecam hal ini, dia menyebutnya sebagai balas dendam primitif dari Ukraina dan berjanji untuk membalasnya. Putin mengatakan sanksi yang diberikan AS hanya akan menyakiti AS. Perdana Menteri Dmitry Medvedev mengatakan sanksi jahat tersebut tidak membuat Rusia bertekuk lutut terhadap siapapun.
Sanksi juga berlaku terhadap perusahaan menenagh lainnya dan pendanaan dolar dalam jangka panjang. Target sanski lainnya termasuk Vnesheconombank (VEB) yang bertindak sebagai agen pembayaran untuk pemerintah, delapan perusahaan senjata, termasuk produsen senapan serbu Kalashnikov.
Namun, Washington berhenti membekukan aset perusahaan, menutup pendanaan jangka pendek yang mereka butuhkan untuk operasi sehari-hari atau menghentikan perusahaan-perusahaan AS melakukan bisnis dengan mereka.
Rubel yang diperdagangkan pasar saham Rusia dan rubel sendiri jatuh pada pembukaan tapi tidak runtuh. Setelah menstabilkan, saham Rosneft (ROSN) turun sekitar 4,5 persen dan Novatek (NVTK) turun 7,5 persen. (rzk)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.