Kondisi Malaysia Air semakin morat-marit. (Foto: Reuters) JAKARTA - Malaysia Airlines yang kinerja keuangannya tengah tertatih-tatih kembali mengalami cobaan dengan ditembaknya pesawat MH17 di wilayah Ukraina.
Cobaan ini, bisa saja semakin memperburuk kondisi keuangan perusahaan yang bernama lengkap Malaysian Airline System Bhd (MAS).
Padahal, pemegang saham mayoritas Malaysia Air, Khazanah Nasional Bhd, sudah membuat rencana restrukturisasi yang akan menghabiskan waktu satu tahun. Perusahaan ini pun berencana menggelontorkan sejumlah dana untuk perseroan.
"Dana tersebut akan difokuskan untuk menjadi energi yang akan mensupport Malaysia Air dalam kondisi darurat ini," jelas Juru Bicara Khazanah, Asuki Abas, dilansir dari Bloomberg, Jumat (18/7/2014).
Tahun lalu, Malaysian Air tidak mencapai target laba akibat melonjaknya harga bahan bakar serta tingginya biaya maintenance dan financing. Analis memproyeksi jika kinerja perseroan akan terus memburuk sampai tahun 2016.
Dilansir dari BBC, pada periode Januari-Maret 2014, kerugian perseroan naik sampai 50 persen menjadi USD138 juta. Perusahaan ini juga kehilangan market value sampai 40 persen pada tahun ini.
(wdi)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda. 
