Selasa, 08 April 2014

Home » Sindikasi economy.okezone.com: Peringkat Utang Garuda Indonesia Diturunkan

,
Sindikasi economy.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal Economy 
Create an Online Store

Over 80,000 ecommerce brands trust Shopify. Get started with a free 14 day trial.
From our sponsors
Peringkat Utang Garuda Indonesia Diturunkan
Apr 8th 2014, 08:01

Ilustrasi. (Foto: Okezone)Ilustrasi. (Foto: Okezone) JAKARTA - Lembaga pemeringkat Fitch Ratings telah menurunkan prospek obligasi jangka panjang PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) ke 'A-(idn)' dari 'A(idn)' dengan Outlook Stabil. Pada saat yang sama, obligasi Rupiah Garuda yang jatuh tempo 2018 juga diturunkan ke 'A-(idn)' dari 'A(idn)'.

Meski turun, tapi rating 'A' masih menunjukkan ekspektasi risiko gagal bayar yang relatif rendah, terhadap emiten lain di negara yang sama. Meski demikian, kondisi ekonomi dapat mempengaruhi kapasitas pembayaran obligasi tepat waktu untuk tingkat yang lebih besar.

Penurunan peringkat mencerminkan pandangan Fitch terhadap melemahnya profil keuangan Garuda, terutama didorong oleh gejolak nilai tukar Rupiah dan struktur biaya yang cenderung tinggi. Pada 2013 ini, Fitch melihat rasio keuangan Garuda sudah berada di ambang batas, dan bisa saja memicu penurunan ke tingkat negatif.

Fitch melihat anggaran operasional (funds from operations/FFO) sudah naik di atas ambang dari 6,5 kali ke 7,6 kali. Sementara untuk FFO berbiaya tetap, turun dari 1,25 kali ke 1,2 kali.

"Mengingat Garuda akan terus menghadapi kondisi yang sulit, maka Fitch tidak melihat adanya peningkatan yang signifikan dalam margin keuntungan atau profil bisnis secara keseluruhan dalam dua sampai tiga tahun ke depan," jelas Fitch dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (8/4/2014).

Saat ini, sekria 50 persen dari pendapatan Garuda merupakan pendapatan yang didapat dari mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Namun, sekira 65 persen biaya yang harus dikeluarkan oleh Garuda juga dalam mata uang dolar AS. Selain itu, penerbangan low cost carrier (LCC) milik anak usahanya, Citilink, mendapatkan kesulitan untuk menyesuaikan harga tiket, lantaran tingginya persaingan di sektor LCC Indonesia.

"Hal ini membuat Citilink sangat rentan terhadap depresiasi Rupiah, karena sebagian besar pendapatan diperoleh berupa Rupiah, sementara komponen biaya utama yang harus dikeluarkan, yakni bahan bakar, adalah dalam dolar AS," jelas Fitch.

"Meskipun biaya tambahan bahan bakar diberlakukan sejak Maret 2014, sehingga akan memperingan tekanan pada margin, tapi fakta menjelaskan bahwa lebih dari 80 persen armada masih disewa, akan meningkatkan biaya tetap Garuda dan karenanya, kita berpikir perbaikan dalam profil keuangannya sangat terbatas," tambah keterangan tersebut.

Dalam pandangan Fitch, Garuda akan mampu secara bertahap menyesuaikan tekanan Rupiah, karena rute internasional yang mulai meningkat dan konektivitas membaik. Namun demikian, fakta bahwa mayoritas masih dari domestik, membuat perbaikan substansial dalam ketidaksesuaian mata uang harus dilakukan.

Di samping itu, Fitch juga melihat peringkat Garuda mendapat dukungan dari pemerintah Indonesia (BBB-/Stable). Pasalnya, pemerintah Indonesia memiliki mayoritas pada saham Garuda, yang merupakan operator terbesar, dan manfaat kepada pemerintah, termasuk layanan imigrasi on-board.

"Fakta bahwa telah terjadi dukungan keuangan langsung di masa lalu, adalah bukti kuat dukungan dan hubungan strategis untuk pemerintah," tukas Fitch. (mrt)

Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions