Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) disarankan menjalankan Proyek Langit Biru Kilang Cilacap (PLBC), Jawa Tengah, karena proyek tersebut memiliki manfaat mengurangi importasi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Pengamat Energi Kurtubi mengatakan, PLBC merupakan salah satu proyek strategis yang mampu meningkatkan produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) oktan tinggi setara Pertamax dan bisa mengurangi ketergantungan produk BBM dari luar negeri.
"Proyek kilang ini jauh lebih murah ketimbang membangun kilang baru. Pertamina harus cepat menyelesaikan proyek ini karena berkontribusi untuk menekan ketergantungan produk BBM dari luar negeri," kata Kurtubi di Jakarta, Minggu (27/4/2014).
Namun ia menyayangkan, sampai saat ini pelaksanaan PLBC belum berjalan karena ada kendala teknis pada tender proyek tersebut, yaitu Pertamina diketahui menaikkan tingkat pengembalian modal atau interest rate of return (IRR) lelang PLBC dari 10% menjadi 14% untuk meningkatkan efisiensi proyek.
Sesuai dokumen yang diperoleh, perubahan IRR itu menyebabkan harga perkiraan sendiri (HPS) proyek menjadi turun dari US$ 338 juta menjadi US$ 266 juta.
Menurut Kurtubi, persoalan tersebut tak seharusnya terjadi. Sebab dengan penawaran budget dan IRR awal, dana tersebut sudah cukup memadai dalam menjalankan proyek ini.
"Ini kan murah ketimbang bangun kilang minyak, Acuannya harus kepentingan nasional," pungkasnya.
(Arthur Gideon)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.