Sang pemilik benar-benar memanfaatkan bagasi Ferrari FF untuk mengangkut balok-balok kayu yang panjang.
Liputan6.com, Virginia - Ferrari merupakan salah satu merek mobil sport premium yang sangat impresif dengan harga yang tinggi. Setiap produk atau seri yang dikeluarkan oleh pabrikan ini selalu menjadi idaman setiap orang termasuk juga seri hatchback yaitu Ferrari FF.
Namun ternyata, tingginya harga mobil berlambang kuda jingkrak ini tidak membuat setiap pemiliknya memperlakukan dengan hati-hati dan istimewa. Ada pemilik Ferrari FF yang menggunakan tunggangannya sebagai mobil angkutan bahan bangunan.
Melansir laman Worldcarfans, Jumat (25/4/2014), Ferrari FF ternyata digunakan untuk cara ektrem, yaitu untuk mengangkut balok-balok kayu. Hal tersebut dilakukan oleh seorang pemilik Ferrari FF di Arlington, Virginia, Amerika Serikat.
Tingkah laku pemilik Ferrari FF itu amat tidak wajar bagi sebuah mobil super yang diperlakukan seolah mobil barang. Sang pemilik yang tidak diketahui namanya tersebut benar-benar memanfaatkan bagasi Ferrari FF yang memiliki kapasitas mencapai 450 liter, bahkan kapasitasnya bisa mencapai hingga 800 liter jika kursi belakang dilipat rata.
Parahnya, balok kayu yang diangkut Ferrari FF tersebut berukuran sangat panjang hingga pintu bagasi belakang harus dibuka. Hal tersebut sangat membahayakan bagi para pengendara yang tepat berada di belakangnya.
Yang paling menghawatirkan bila si kuda jingkrak tersebut dipacu dengan kecepatan tinggi kemudian berhenti secara tiba-tiba dapat menyebabkan mobil yang berada di belakangnya tertancap kayu yang dibawa.
Sebagai informasi, Ferrari FF dibekali mesin V12 6.3 liter dengan tenaga hingga 660 Ps. Mesin tersebut dapat melesatkan si kuda jingkrak dari 0-100 kilometer per jam dalam 3,7 detik, dengan kecepatan maksimum mencapai 334 kilometer per jam.
Ferrari membanderol FF dengan harga lebih dari Rp 5,5 miliar. Di Dubai, Uni Emirat Arab, Ferrari FF menjadi salah satu mobil patroli kepolisian kota tersebut yang dikenal memiliki kendaraan dinas yang sangat mewah.
(Arthur Gideon)
