Selasa, 08 April 2014

Home » Berita Harian Bisnis, Ekonomi, Pasar Modal Dan Perbankan Indonesia: Kredit Nganggur Perbankan Tembus Rp 1.000 Triliun

,
Berita Harian Bisnis, Ekonomi, Pasar Modal Dan Perbankan Indonesia
Berita Bisnis Liputan6.com menyajikan kabar berita terkini dunia bisnis dan investasi, ekonomi, pasar modal hingga perbankan Indonesia 
Earn an MBA degree

Advance your career with an MBA Only $325 per credit hour
From our sponsors
Kredit Nganggur Perbankan Tembus Rp 1.000 Triliun
Apr 8th 2014, 09:25

Liputan6.com, Jakarta Fasilitas kredit perbankan yang belum ditarik oleh debitur (undisbursed loan) pada pada Januari 2014 mengalami kenaikan jika dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dalam data Otoritas Jasa keuangan (OJK), fasilitas kredit yang belum ditarik atau kredit nganggur industri perbankan nasional tercatat Rp 1.060 triliun pada periode Januari 2014.

Jumlah tersebut meningkat 25% jika dibanding periode Januari 2013 yang berada di angka Rp 848 miliar.

Pada periode yang sama, total penyaluran kredit perbankan yang tercatat sebesar Rp 3.284 triliun. Artinya, rasio komitmen kredit yang belum ditarik oleh nasabah dibanding dengan total penyaluran kredit perbankan nasional mencapai 32,28%.

Angka undisbursed loan tersebut terbagi dalam dua kelompok yaitu committed sebesar Rp 312 triliun dan uncommitted sebesar Rp 747 triliun.

Committed adalah komitmen kredit yang tidak bisa dibatalkan oleh bank dan bank harus menyiapkan dananya. Sedangkan uncommitted adalah komitmen kredit yang masih bisa dibatalkan oleh bank jika kondisi debitur tidak memenuhi persyaratan.

Djoko Retnadi, Ekonom Senior dari The Indonesia Economic Intelligence (IEI) berkomentar tingginya angka undisbursed loan tersebut karena saat ini bunga kredit bank terlalu tinggi. "Orang akan mengambil kredit sangat tergantung dari suku bunga dan kebutuhan," jelasnya kepada liputan6.com Selasa (8/4/2014).

jika BI Rate terus bertahan di atas 7%, menurutnya angka undisbursed loan akan terus bertambah besar karena suku bunga kredit juga akan tetap tinggi.

Kepala Ekonom PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Agustinus Prasetyantoko menambahkan, pemilihan umum juga menjadi faktor pendukung tingginya angka undisbursed loan tersebut. "Biasanya di tahun politik seperti ini ritme birokrasi menjadi lambat, sehingga proses perizinan jadi lebih lama" jelasnya.

Prasetyantoko melanjutkan, kemungkinan besar angka undisbursed loan ini akan terus bertambah sampai dengan kuartal III 2014 dan baru akan menurun di kuartal IV 2014. (Gideon)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions