Rabu, 23 Juli 2014

Home » Tempo.co News Site: Semester I, PT Timah Bukukan Laba Rp 202,75 miliar

,
Tempo.co News Site
daily news from tempo.co 
The Spiritual Truth

Wisdom course on spirituality truths. Learn How to connect with infinite intelligence & awaken your inner-divinity.
From our sponsors
Semester I, PT Timah Bukukan Laba Rp 202,75 miliar
Jul 23rd 2014, 04:38

Berita Terkait

TEMPO.CO, Jakarta - Badan usaha milik negara pengolahan timah, PT Timah (Persero) Tbk, membukukan laba bersih Rp 202,7 miliar pada semester pertama tahun ini. Angka ini meningkat 47,86 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 137,12 miliar. (Baca juga: Sejumlah Jenderal Bermain di Balik Timah Ilegal)

"Laba bersih ini merupakan keberhasilan perseroan melakukan efisiensi di pos nonproduksi," kata Sekretaris Perusahaan PT Timah Agung Nugroho dalam keterangan tertulis, Rabu, 23 Juli 2014. (Lihat juga: Ekspor Timah Ilegal, Negara Merugi Rp 4,17 Triliun)

Perseroan membukukan pendapatan Rp 2,75 triliun atau meningkat 7,69 persen dibandingk periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,55 triliun. Produksi bijih timah naik 40,89 persen menjadi 14.352 ton dibanding tahun sebelumnya. Dengan adanya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 32 Tahun 2013 mengenai sistem ekspor satu pintu dengan berbagai persyaratan, PT Timah yakin berkontribusi positif bagi bisnis perseroan. "Harga jual timah akan meningkat secara berkala."

Perseroan membukukan laba bersih pada kuartal pertama 2014 anjlok 25 persen menjadi Rp 73,9 miliar dibanding realisasi kuartal I 2013 sebesar Rp 126,7 miliar. Direktur Utama PT Timah Sukrisno menuturkan laba bersih turun seiring dengan penurunan pendapatan sebesar 13,9 persen menjadi Rp 1,23 triliun pada kuartal I 2014 dibanding kuartal I 2013. "Penjualan ekspor turun 12,7 persen menjadi Rp 1,1 triliun dan lokal turun 13,4 persen menjadi Rp 84,6 miliar," katanya.

Penurunan penjualan terutama terjadi di segmen produk logam timah, batu bara, dan jasa eksplorasi. Adapun segmen pendapatan dari tin chemical dan jasa galangan kapal mengalami kenaikan. Perseroan membukukan kenaikan produksi bijih timah 44,09 persen menjadi 6.213 ton pada kuartal I 2014. Sedangkan periode yang sama tahun sebelumnya hanya 4.312 ton. "Brand image dan brand engagement menjadi salah satu kekuatan utama dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat," ujar Sukrisno.

Dari kenaikan tersebut, offshore menjadi kontributor terbesar, yakni 67,29 persen atau 4.181 ton. Sisanya adalah onshore sebanyak 2.033 ton atau 32,71 persen. Kenaikan juga terjadi pada produksi logam timah, yaitu sekitar 7,84 persen menjadi 5.148 metrik ton pada kuartal I 2014 dari 4.319 metrik ton pada periode yang sama tahun lalu. "Mulai 2015, kami akan meningkatkan ekspansi bisnis nontimah. Tujuannya, supaya keberlangsungan usaha dan pertumbuhan skala bisnis timah di masa depan semakin positif," tuturnya.

Kebanyakan emiten tambang, termasuk di sektor timah, mencatatkan kerugian akibat kebijakan larangan ekspor mineral mentah. Implementasi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral Batu Bara yang mulai diterapkan pada 12 Januari lalu berdampak signifikan pada kinerja perusahaan tambang mineral. Aturan itu membatasi perusahaan melakukan ekspor mineral mentah dan dikenai bea keluar progesif sebesar 60-70 persen hingga 2017, kecuali yang sudah membangun pabrik pemurnian (smelter).

ANANDA PUTRI

Berita lain:
Indeks Saham Anjlok karena Pernyataan Prabowo
Rakyat Merdeka Rambah Bisnis Properti
Rupiah Keok Terpukul Efek Prabowo

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions