Rabu, 16 Juli 2014

Home » Tempo.co News Site: DPRD Babel Minta KPK Selidiki Ekspor Timah Ilegal

,
Tempo.co News Site
daily news from tempo.co 
Get Out Of Inbox Overload

FollowUp.cc makes it easy to find Inbox Zero. Try it for 30 days Free and Unleash Inbox Productivity Today.
From our sponsors
DPRD Babel Minta KPK Selidiki Ekspor Timah Ilegal
Jul 16th 2014, 03:27

Berita Terkait

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Panitia Kerja Timah DPRD Bangka Belitung, Eka Mulya Putra mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi agar menyelidiki potensi kerugian negara dari ekspor timah di Kabupaten Bangka Belitung. "Kami kemarin bertemu Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas. Dalam pertemuan itu, kami menyerahkan hasil temuan tim panitia kerja DPRD," katanya, ketika dihubungi Tempo, Rabu 16 Juli 2014.

Berdasarkan temuan Tim Panja Timah, kata Eka, ekspor timah ilegal melibatkan sejumlah nama besar yang di antaranya berpangkat jenderal. Namun Eka menolak menyebutkan namanya. "KPK lebih berhak menyebutkan siapa pemainnya. Saya rasa, KPK sudah punya daftar lengkap nama-nama para jenderal tersebut," katanya.

Dalam temuan Tim Panja Timah DPRD, Bangka Belitung, terdapat transaksi ilegal selama 2004 hingga 2013 sebanyak 301.800 MT senilai Rp 50,121 triliun. Sedangkan kerugian royati mencapai Rp 4,17 triliun, dan pajak penghasilan badan yang tidak dibayarkan mencapai Rp 2,667 triliun. (baca juga : 9 Tahun, Penyelundupan Timah Capai 301.800 MegaTon)

Seperti dikutip dari Majalah Tempo edisi 14 Juli 2014, ekspor timah ilegal terkuak setelah Pangkalan Angkatan Laut menangkap kapal tugboat Bina Marine 75 yang mengangkut 134 kontainer berisi timah batangan senilai lebih dari Rp 700 miliar pada Maret lalu. Penangkapan tersebut karena penjualan timah batangan semestinya melalui Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia. Adapun menurut Menteri Perdagangan Muhamad Lutfi, ekspor itu tak termasuk kategori ilegal karena sudah dilengkapi semua dokumen ekspor.

Hanya setengah bulan sejak ditangkap di Batam, 73 kontainer kontainer yang ditahan, dinyatakan sah untuk diekspor. Adapun 61 kontainer lain dianggap menyalahi aturan dan dikirim pulang ke Pangkalpinang. Belakangan dari 61 kontainer, sebanyak 52 kontainer diekspor ulang tanpa diperiksa lebih lanjut. Hanya sembilan kontainer yang ditahan, tiga diantaranya milik PT Timah Tbk. (baca juga : Patroli AL Tahan Timah Ilegal yang Dikawal Polisi)

Lolosnya kapal-kapal itu membuat eksportir kembali mengirimkan timah ilegal ke luar negeri. Selang dua pekan, kapal BG Jimbaran Bay kembali mengangkut 128 kontainer berisi 73 kontainer timah milik anggota bursa, sisanya timah solder milik eksportir nonbursa.

Dari data manifes kapal, timah-timah bermasalah dalam tiga pengiriman itu di antaranya tercatat dimiliki PT Bangka Kuda Tin, CV Venus Inti Perkasa, dan CV Serumpun Sebalai. Ketiganya merupakan smelter terbesar di Bangka Belitung. Beberapa pengusaha menyebut nama seorang pensiunan jenderal polisi bintang tiga sebagai pemilik satu di antara perusahaan itu. (baca juga : Timah dari Bangka Diduga Diekspor Tak Lewat Bursa)

Timah Bangka Kuda Tin di tiga kapal itu berjumlah 15 kontainer, masing-masing berisi 25 ton, dengan harga US$ 22 ribu per ton. Artinya, setiap kontainer bernilai US$ 550 ribu atau setara dengan Rp 6,36 miliar. Perusahaan ini diketahui milik Ape Niagata Tjandra, pengusaha di Pangkalpinang. Dua pengusaha besar timah mengatakan Ape dikenal dekat dengan Sekretaris Kabinet Dipo Alam, yang juga disebut-sebut mempunyai saham di Bangka Kuda Tin.

Seorang pengusaha timah mengatakan, pelepasan kapal itu adalah atas perintah dari Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto. Ketika dikonfirmasi, Djoko menolak tudingan itu. "Berita itu sama sekali tidak benar," ujarnya.

Begitu pula Dipo Alam. Dia menyatakan, ekspor timah adalah wewenang Kementerian Perdagangan. Adapun Ape, pengusaha timah, menolak ditemui Tempo. Dia hanya mengutus orang dekatnya, Rio Samudera, untuk diwawancarai. Rio mengatakan Ape bukan pemilik Bangka Kuda Tin. Ia juga membantah kabar bahwa bosnya itu melobi sejumlah menteri. "Kami tidak melobi, justru pengusaha di bursa yang dekat pejabat," tuturnya.

INDRI MAULINDAR | AKBAR TRI KURNIAWAN | ANGGA SUKMA | AYU PRIMA SANDI | SERVIO MARANDA (PANGKALPINANG)

Berita Terpopuler

Ahok Tetapkan Syarat Ini Waktu Sumbang Zakat
Guru JIS Diduga Pakai Obat 'Magic Stone'
Berapa Keuntungan Adidas dari Piala Dunia 2014?
Agnes Monica Unggah Foto Nonton Bola Bareng Daniel
Bocah 3 Tahun Hidup Lagi Saat Akan Dimakamkan

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions