Dongkrak perekonomian, remitansi TKI capai Rp500 juta/Hari (Ilustrasi: Reuters) MALANG – Jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang melakukan mudik tahun ini bergerak stabil atau sama dengan tahun sebelumnya di kisaran 200 ribu hingga 300 ribu. Meskipun stabil, namun remitansi naik hingga 40 persen.
Kepala Badan Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Gatot Abdullah Mansyur mengatakan, remitansi atau jumlah pengiriman uang ke tanah air dari TKI meningkat luar biasa pada puasa ini. Dari laporan sementara, remitansi per hari yang dikirim TKI pada bulan puasa ini sampai Rp500 juta. Jumlah ini meningkat hingga 40 persen dibandingkan hari biasa.
"Arus pengiriman uang tertinggi terutama di kantung-kantung TKI di Blitar, Garut dan Gunung Kidul. Jumlah itu belum termasuk uang tunai yang dibawa TKI atau dititipkan ke sesama TKI saat cuti atau kembali ke Tanah Air. Remitansi pada bulan puasa ini luar biasa (jumlahnya)," ungkapnya usai sahur bersama CTKI di Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLKLN) Tritama Bina Karya Malang, Minggu (20/7/2014).
Gatot berharap, remitansi yang masuk ini akan mendongkrak daya beli dan perekonomian masyarakat di kantung TKI. Saat ini keberadaan TKI kurang lebih enam juta orang yang tersebar di 160 negara.
Gatot menjelaskan, hal ini berarti keberadaan TKI yang bekerja di luar negeri telah membantu program pemerintah mengurangi angka pengangguran di dalam negeri sebanyak 6 juta orang. Mereka menghidupi 30 juta orang dengan rata-rata pada masing-masing dirinya dan empat anggota keluarganya sehingga tidak jatuh miskin
Dia menghimbau, uang yang dikirim tidak dihabiskan untuk foya-foya semata. Namun bisa digunakan sebagai modal usaha beternak sapi, membeli sawah, membeli peralatan mengolah sawah ataupun berdagang.
Dia setuju ungkapan remitansi TKI itu menyebabkan multiplier effects seperti perekonomian yang ada di daerah menjadi hidup, pasar-pasar rakyat menjadi berkembang sehingga roda perekonomian bergerak maju.
"Menjadi TKI jangan dijadikan profesi. Bekerja di negeri orang untuk mencari modal untuk hidup didalam negeri," terangnya. (Neneng Zubaidah/Koran SI/rzk)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.