Biodiesel 20% pada kendaraan siap diujicobakan (Foto: Dani/Okezone) JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) melakukan Uji Jalan (Road Test) Pemanfaatan Biodiesel 20 persen (B20) hari ini.
Road Test ini bekerja sama dengan KESDM (Ditjen EBTKE dan Balitbang ESDM) - BPPT - PT Pertamina (Persero) -APROBI - Gaikindo - Hino - Asprindo dan Hinabi. Biodiesel adalah bahan bakar mesin diesel yang berasal dari sumber energi terbarukan seperti minyak sawit. B20 merupakan campuran 20 persen biodiesel dengan 80 persen minyak solar.
Dirjen EBTKE Rida Mulyana mengungkapkan, untuk mendapatkan rekomendasi teknis yang lebih komprehensif guna mendukung keberhasilan implementasi B20, Ditjen EBTKE-Kementerian ESDM bersama stakeholder terkait pada tahun ini melakukan kajian teknis pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (BBN) pada kendaraan bermotor dan alat besar.
Rida menjelaskan, pada dasarnya uji coba ini merupakan pemanfaatan BBN sebagaimana telah diatur melalui Permen ESDM Nomor 25 Tahun 2013 yang mewajibkan antara lain pemakaian biodiesel sebesar 20 persen pada kendaraan bermotor dan alat berat pada tahun 2016.
"Tujuannya adalah sosialisasi pelaksanaan uji jalan penggunaan biodiesel 20 persen (B20), yang sebelumnya sudah dijalankan sebesar 10 persen," ucap Rida di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (17/7/2014).
Menurut Rida, kerjasama dengan instansi terkait merupakan kerjasama yang strategis antara instansi terkait. Ditjen EBTKE melakukan perencanaan, pendanaan, dan pengawasan serta menyediakan satu kendaraan storing yang juga menggunakan B20.
BPPT menyediakan fasilitas pencampuran dan pengisian bahan bakar pengujian, pengujian bahan bakar dan pengujian kinerja mesin kendaraan bermotor.
Lemigas melakukan pengujian pelumas dan membantu pengujian mutu bahan bakar yang tidak dapat dilakukan BPPT.
Pertamina menyediakan minyak solar sesuai kebutuhan selama pengujian beserta fasilitas pendukungnya.
Aprobi menyediakan biodiesel (B100) sesuai kebutuhan selama pengujian.
Gaikindo meminjamkan enam unit kendaraan bermotor.
Hinabi dengan Aspindo dan Hindo berinisiatif melakukan pengujian pemanfaatan B20 pada alat besar dan kendaraan besar.
Menurut Rida, hal ini tidak terlepas dari konsumsi BBM di Indonesia telah mencapai sekitar 1,5 juta barel dan diperkirakan akan terus meningkat, padahal kemampuan produksi minyak bumi cenderung menurun dan kapasitas kilang BBM pun masih terbatas.
"Total impor BBM saat ini mencapai sekitar 500 ribu bph, impor BBM yang demikian tinggi telah menjadi salah satu penyebab utama terjadinya defisit neraca pembayaran Indonesia yang terjadi sejak 2012," paparnya.
Di sisi lain, Indonesia memiliki potensi bahan baku biodiesel sebagai pengganti BBM Solar yang sangat besar, misalnya CPO. Saat ini produksi CPO mencapai sekitar 30 juta ton per tahun dengan jumlah ekspor sekitar 20 juta ton per tahun.
"Secara kasar, 1 juta ton CPO per tahun dapat diolah menjadi 20 ribu barel biodiesel per hari. Atas dasar itulah, untuk mengurangi impor BBM perlu dipercepat pemanfaatan BBN atau biodiesel," tukasnya. (rzk)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda. This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
