Ilustrasi emas. (Foto: Okezone) SINGAPURA - Emas global stabil di USD1.310 per ounce karena meningkatnya ketegangan atas konflik di Ukraina. Selain itu, risiko global semakin meningkat di Jalur Gaza penyok telah meningkatkan daya tarik logam sebagai safe haven.
Amerika Serikat, yang khawatir dengan meningkatnya pertumpahan darah warga sipil dalam serangan Israel di Jalur Gaza, mengambil peran langsung dalam upaya gencatan senjata. Pasalnya, korban tewas di Palestina telah melonjak hingga lebih dari 500 orang.
Meskipun seruan untuk menghentikan pertempuran tersebut sudah dilakukan sejak dua minggu lalu, namun kekerasan tetap berkecamuk di Gaza. Israel menggempur jalur pantai, menewaskan 28 anggota keluarga dalam satu serangan, 11 orang dalam serangan terhadap sebuah bangunan bertingkat tinggi dan empat penembakan di rumah sakit.
Sementara di Ukraina, ketegangan terus berjalan tinggi setelah penembakan pesawat Malaysia Airlines yang menyebabkan jatuh korban hampir 300 orang. Negara-negara Barat telah mengancam Rusia dengan hukuman lebih besar, jika mereka tetap mendukung milisi pro-Rusia.
Melansir Reuters, Selasa (22/7/2014), emas jenis Spot turun 43 sen menjadi USD1.311,16 per ounce. Sementara emas berjangka AS, Comex Gold, turun USD2 atau 0,15 persen menjadi USD1.311,9 per uSD.
Investor menjual beberapa posisi di bullion setelah logam turun dari level tertinggi enam mingguan. SPDR Gold Trust (GLD), emas yang diperdagangkan di bursa dengan dana terbesar di dunia, mengatakan kepemilikan sahamnya jatuh 1,8 ton menjadi 803,34 ton pada hari Senin.
Pasar juga mengamati data yang akan datang dari Amerika Serikat, untuk mengukur kekuatan ekonomi dan dampaknya terhadap kebijakan moneter Federal Reserve.
(mrt)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.