Kamis, 24 Juli 2014

Home » Berita Harian Bisnis, Ekonomi, Pasar Modal Dan Perbankan Indonesia: Dahlan Iskan: Jokowi Tak Akan Sempat Santai

,
Berita Harian Bisnis, Ekonomi, Pasar Modal Dan Perbankan Indonesia
Berita Bisnis Liputan6.com menyajikan kabar berita terkini dunia bisnis dan investasi, ekonomi, pasar modal hingga perbankan Indonesia 
Subscribe to Bloomberg Businessweek

Get Bloomberg Businessweek for 84% off what others pay on the newsstand - that's like getting 38 complimentary issues! Sign up today.
From our sponsors
Dahlan Iskan: Jokowi Tak Akan Sempat Santai
Jul 24th 2014, 05:29, by Ilyas Istianur Praditya

Jokowi dan JK terlihat berseri-seri setelah mengetahui dirinya menang dalam pilpres 2014, Jakarta, Selasa (22/07/2014) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah memutuskan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) sebagai presiden dan wakil presiden terpilih Indonesia untuk periode 2014-2019. Sebagai tokoh yang mendukung pasangan tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan mengaku tak akan terlalu larut dengan uforia kemenangan.

Ia pun juga memastikan bahwa Joko Widodo dan Jusuf Kalla tidak terus bersantai. "Pak Jokowi tidak akan sempat santai-santai menikmati kemenangan karena harus menghadapi berbagai permasalahan terutama terkait RAPBN," kata Dahlan Iskan saat ditemui di kantornya, Kamis (23/7/2014).

Dahlan pun mengingatkan kepada Jokowi-JK untuk langsung melibatkan diri di Pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II untuk berkoordinasi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Ini kan kewajiban SBY untuk menyusun, tapi yang melaksanakan Jokowi. Nah jangan sampai Jokowi tidak ikut nyusun RAPBN tapi melaksanakannya nanti, sehingga pak jokowi terbelenggu RAPBN yang bukan disusunnya," paparnya.

Jika hal itu terjadi, dikhawatirkan Dahlan, program-program yang sudah disusun Jokowi dalam visi misinya tidak dapat dijalankan karena tidak sinkronnya anggaran pemerintah dengan programnya.

Dengan kata lain, Jokowi diharapkan dapat meminta SBY untuk memberikan izin kepada Jokowi untuk menyesuaikan anggaran pemerintah dengan programnya menjadi presiden perioden lima tahun ke depan.

Salah satu program yang harus disesuaikan dicontohkan Dahlan mengenai Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS). "Alokasinya Rp 16 trilliun itu tidak cukup, minimal Rp 35 trilliun. Ini tidak besar dari skala APBN, toh ini untuk orang miskin dan dinikmati seluruh rakyat Indonesia," kata Mantan Direktur Utama PLN itu yang selama menjabat sebagai Menteri BUMN juga disibukkan dengan kegiatan politik, mengikuti konvensi calon presiden dari Partai Demokrat. (Yas/Gdn)

(Arthur Gideon)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
J2.jpeg
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions