Minggu, 27 April 2014

Home » Sindikasi economy.okezone.com: Tekan Impor BBM, Proyek Langit Biru Harus Dipercepat

,
Sindikasi economy.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal Economy 
Create an Online Store

Over 80,000 ecommerce brands trust Shopify. Get started with a free 14 day trial.
From our sponsors
Tekan Impor BBM, Proyek Langit Biru Harus Dipercepat
Apr 27th 2014, 12:45

Ilustrasi. (Foto: Reuters)Ilustrasi. (Foto: Reuters) JAKARTA - PT Pertamina (Persero) diminta untuk segera menjalankan Proyek Langit Biru Kilang Cilacap (PLBC), Jawa Tengah lantaran manfaat yang diperoleh bakal luar biasa.

Pengamat Energi Kurtubi mengatakan, PLBC merupakan salah satu proyek strategis yang mampu meningkatkan produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) oktan tinggi setara Pertamax dan bisa mengurangi ketergantungan produk BBM dari luar negeri.

"Proyek kilang ini jauh lebih murah ketimbang membangun kilang baru. Pertamina harus cepat menyelesaikan proyek ini karena berkontribusi untuk menekan ketergantungan produk BBM dari luar negeri," kata Kurtubi dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Minggu (27/4/2014).

Sampai saat ini, PLBC belum berjalan karena ada kendala teknis pada tender proyek tersebut. Pertamina diketahui menaikkan interest rate of return/IRR (tingkat pengembalian modal) lelang PLBC dari 10 persen menjadi 14 persen untuk meningkatkan efisiensi proyek.

Perubahan IRR itu menyebabkan harga perkiraan sendiri (HPS) proyek menjadi turun dari USD338 juta menjadi USD266 juta. Akibatnya, tahap penawaran lelang PLBC yang menyisakan dua peserta lelang yakni konsorsium JGC-JGC Indonesia dan Toyo-IKTP mesti diulang. JGC sebelumnya menawar USD350 juta dan Toyo USD430 juta.

Namun, setelah diulang karena perubahan IRR, JGC tetap tidak mengubah ubah penawarannya yakni USD350 juta dan Toyo sedikit berkurang menjadi USD420 juta. Revisi penawaran yang diajukan kedua konsorsium itu masih jauh di bawah harga yang diinginkan Pertamina setelah perubahan IRR yakni USD266 juta. Dengan JGC saja, penawaran berselisih USD84 juta dolar atau hampir Rp1 triliun.

"Ini kan murah ketimbang bangun kilang minyak. Direksi Pertamina tidak boleh punya interest pribadi. Acuannya harus kepentingan nasional," katanya

Di samping itu, IRR 14 persen terlalu tinggi dan hanya mengedepankan aspek komersial semata. Seharusnya Pertamina juga melihat aspek strategis dari proyek ini. "Indonesia perlu meningkatkan produksi BBM oktan tinggi dan mengurangi ketergantungan produk BBM dari luar negeri," jelasnya.

Tender PLBC dibuka 12 April 2013 yang diikuti 13 perusahaan terdiri dari 6 nasional dan tujuh dari asing. PLBC mencakup pekerjaan revamping platforming unit dengan kapasitas 18,6 ribu barel per hari dan pembangunan isomerization berkapasitas 21,5 ribu barel per hari.

Melalui proyek yang masuk MP3EI tersebut, Pertamina berharap memperoleh tambahan premium beroktan tinggi, sehingga mengurangi ketergantungan produk BBM dari luar negeri. Selain PLBC, Kilang Cilacap juga tengah berjalan pembangunan residual fluid catalytic cracking (RFCC) yang groundbreaking-nya dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada akhir 2011. (mrt)

Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions