Ilustrasi. (Foto: Okezone) JAKARTA - Akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), mendapatkan banyak pertentangan. Akuisisi tersebut, harus didasarkan pada persamaan sifat dan perilaku usaha masing-masing.
"Pengalihan saham BTN kepada Mandiri merupakan wacana yang dipaksakan, dan sarat dengan agenda tersembunyi,"kata President Director for Banking Crisis Deni Daruri di Jakarta, Minggu (27/4/2014).
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pemberdayaan Daerah Natsir Mansyur, mengatakan, rencana akusisi BTN sebaiknya ditangguhkan dengan memperhatikan berbagai pertimbangan mulai dari peran BTN sebagai bank pembiayaan perumahan hingga pengaruhnya terhadap masyarakat daerah.
Sementara itu, Ketua Komisi XI DPR-RI, Harry Azhar Azis meminta Dahlan berhati-hati mengambil kebijakan soal akuisisi BTN karena langkah tersebut dinilai melanggar Undang-Undang BUMN.
Sekadar informasi, pada tadi, sekitar 10.000 karyawan BTN, menggelar aksi protes guna menolak rencana akuisisi saham perusahaan oleh PT Bank Mandiri. Aksi demo itu dimulai pukul 07:00 WIB, kemudian dilanjutkan dengan "long march" dari Istana Merdeka melalui jalan Merdeka Barat, Bundaran Bank Indonesia dan MH Thamrin hingga berkumpul di Tugu Selamat Datang Bundaran HI.
Peserta unjuk rasa tidak hanya karyawan BTN Jabodetabek, tetapi juga dari sejumlah daerah seperti Bandung, Cirebon, Palembang, Balikpapan, perwakilan dari Aceh hingga Papua. (Iman Rosidi/Sindoradio/mrt)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.