Volume Ekspor Karet Turun 7,64% di Sumut (Ilustrasi: Okezone) MEDAN - Volume ekspor karet Sumatera Utara mengalami penurunan cukup signifikan. Tercatat sejak Januari hingga akhir Juni lalu, realisasinya hanya sekitar 234.048 ribu ton.
Jumlah itu menurun sekitar 19.370 ribu ton, atau sekitar 7,64 persen dibandingkan periode Januari-Juni 2013, yang telah mencapai 253,418 ribu ton.
Sekretaris Eksekutif Gabungan Kelapa Sawit Indonesia (Gapkindo) Sumatera Utara, Edy Irwansyah mengatakan, penurunan realisasi ekspor karet Sumut ini, utamanya didorong melemahnya permintaan pasar, yang diikuti dengan penurunan harga karet di pasar internasional
Kondisi itu diakui Edy sudah diantisipasi melalui penahan ekspor oleh sejumlah eksportir, namun nyatanya langkah tersebut tak mampu membendung penurunan harga karet.
"Permintaan dari Jepang, China, dan Amerika Serikat memang menurun, makanya harga jadi murah. Sementara negara produsen karet belum kompak melakukan pengetatan, sehingga harga tak kunjung membaik. Kalau kita konsisten menekan ekspor hingga 10 persen tahun ini," ujar Edy kepada Okezone.
Edy mengaku, menurunnya ekspor juga didorong oleh menurunnya produksi petani. Dimana karena harga yang rendah, banyak petani yang berhenti menyadap karetnya.
"Perusahaan perkebunan karet pada tingkat harga saat ini telah merugi karena harga jual sudah di bawah harga modal. Saat ini harga karet kering per kg kurang dari Rp 18.000," ujarnya. (rzy)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.