Penjual parcel. (Foto: Nadya/Okezone) JAKARTA - Saat Lebaran, beberapa masyarakat sering berbagi rezekinya dengan memberikan parcel bagi kerabat, rekan maupun saudaranya. Namun, kebutuhan akan parcel tersebut mulai tergantikan oleh vocer yang dianggap lebih praktis.
Meski demikian, pemilik Nabila Florist, Fahira Fahmi Idris, mengaku penjualan parcelnya tidak terganggu dengan adanya vocer-vocer tersebut. Dia menilai, vocer hanya milik kalangan tertentu.
"Karena pangsa pasar kita mungkin berbeda, antara vocer dengan parcel. Jadi tidak ada masalah," jelas di saat dihubungi Okezone di Jakarta baru-baru ini.
Menurut dia, beberapa pegawai akan menghindari pemberian vocer, karena dinilai sebagai bentuk lain dari uang. "Kalau untuk pejabat itu gratifikasi," tambah dia.
Dia melanjutkan, keunggulan lain dari parcel, adalah barang-barang yang masih dimodifikasi dalam sebuah kemasan. "Lebih nyaman memilih parcel, daripada vocer, parcel kan lebih bagus dan cantik," tambah.
Fahira menuturkan, saat ini 50 persen parcel masih didominasi oleh makanan. "Minuman 30 persen, selebihnya alat-alat rumah tangga, interior rumah, pakaian muslim dan ada kue-kue kering," tukas dia. (mrt)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.