Presiden Baru Harus Benahi Transportasi Umum JAKARTA - Semarak pemilihan presiden (Pilpres) baru saja selesai dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Dua calon pasangan presiden dan wakil presiden Indonesia yang baru nampaknya tidak akan bisa beristirahat dengan cepat paska pilpres. Pasalnya, banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus segera dikerjakan olehnya.
Pengamat transportasi, Djoko Setijowarno, mengatakan bahwa presiden dan wakil presiden mendatang harus dapat merealisasikan atau menyelesaikan permasalahan mengenai transportasi umum, baik darat, laut, maupun udara, yang berkaitan dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi.
"Mengingat wilayah geografi Indonesia. Beban subsidi BBM yang cukup besar pada kendaraan perorangan terus meningkat," kata Djoko kepada Okezone di Jakarta, Minggu (13/7/2014).
Djoko melanjutkan, perhatian penuh bagi pemimpin Indonesia ke depan mengenai transportasi umum juga mampu dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, lantaran subsidi yang diterapkan pemerintah akan tepat sasaran.
"Subsidi BBM terus meningkat ternyata cenderung tidak berkorelasi pada tujuan penyejahteraan masyarakat, khususnya kalangan bawah yang benar-benar membutuhkan," tambahnya.
Djoko menilai, selama ini skema subsidi yang telah diterapkan pemerintah tidak ada yang tepat sasaran. Pasalnya, dengan melihat masih banyaknya masyarakat Indonesia yang belum sejahtera kehidupannya.
"Cenderung pada orang kaya yang menikmatinya," tambahnya.
Dengan begitu, sambung Djoko, pemimpin Indonesia ke depan harus dapat membenahi transportasi umum dengan baik. Dengan membenahi hal tersebut, bukan tidak mungkin, subsidi BBM akan mengalami ketepatan sasaran dan juga mampu menjaga eksistensi transportasi umum di Indonesia.
"Mungkin banyak sarana angkutan umum yang menghilang di perkotaan dan pedesaan merupakan keprihatinan yang mendalam," pungkasnya. (wdi)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.