Permintaan meningkat, harga minyak mentah masih di level terendah (Ilustrasi: Reuters) MELBOURNE - Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati harga terendah dalam dua bulan, sebelum data persediaan di Amerika Serikat (AS) mungkin memperlihatkan permintaan bahan bakar di negara pengonsumsi minyak terbesar di dunia tersebut meningkat.
Futures sedikit berubah di New York, setelah turun 0,9 persen atau ditutup di bawah USD100 per barel. Stok bensin AS kemungkinan meningkat sebesar 950.000 barel pekan lalu. Sementara itu, produksi minyak Libya naik menjadi 550.000 barel per hari atau naik dua kali lipat.
"Investor mengawasi data pasokan minyak malam ini di AS. Hal itu merupakan sentimen pendorong untuk harga minyak," kata analis kepala CMC Markets di Sydney Ric Spooner, seperti dilansir dari Bloomberg, Rabu (16/7/2014).
WTI untuk pengiriman Agustus berada di USD100,30 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Volume semua perdagangan berjangka adalah sekitar 7 persen di bawah rata-rata 100 hari perdagangan.
Brent untuk pengiriman Agustus, ditutup melemah 13 sen menjadi USD105,89 per barel di London berbasis ICE Futures Europe. Patokan antara minyak mentah Eropa dengan AS diperdagangkan dengan premi sebesar USD5,59 per barel dari USD6,06 per barel.
Stok bensin AS kemungkinan meningkat untuk minggu kedua menjadi sekira 215.300.000 barel. American Petroleum Institute di Washington mengungkapkan persediaan menyusut 1,6 juta kemarin. (rzk)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.