Dia menilai, dalam jangka pendek, mega merger bank Malaysia itu tidak berpengaruh signifikan terhadap Indonesia. Namun dalam jangka panjang hal tersebut mendukung pertumbuhan non organik.
"Merger dalam dunia perbankan itu pilihan rasional. Regulator memberikan insentif bagi yang berkonsolidasi. Sejak dulu Malaysia konsisten mengurangi jumlah bank mereka. Inilah salah satu strategi mereka menghadapi pasar bebas Asean," ujar dia.
Dia berharap, pemerintahan terpilih nanti bisa melaksanakan konsolidasi perbankan yang sudah sangat mendesak. Untuk itu, Perbanas akan mengusulkan cetak biru perbankan.
Menurut dia, cetak biru perbankan diperlukan sebagai arah pengembangan perbankan nasional ke depan.
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.