Jumat, 01 Agustus 2014

Home » Berita Harian Bisnis, Ekonomi, Pasar Modal Dan Perbankan Indonesia: Menyusul Solar Bersubsidi, Premium Juga Bakal Hilang

,
Berita Harian Bisnis, Ekonomi, Pasar Modal Dan Perbankan Indonesia
Berita Bisnis Liputan6.com menyajikan kabar berita terkini dunia bisnis dan investasi, ekonomi, pasar modal hingga perbankan Indonesia 
Let the jobs find you

Instantly post your resume to 75+ job sites. You can save 60 hours off your job search.
From our sponsors
Menyusul Solar Bersubsidi, Premium Juga Bakal Hilang
Aug 1st 2014, 09:28, by Pebrianto Eko Wicaksono

Liputan6.com, Jakarta - Untuk menekan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pemerintah telah mengeluarkan berbagai siasat, salah satunya adalah peniadaan solar bersubidi di Jakarta Pusat, mulai hari ini Jumat (1/8/2014).

Angota Komite Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan gas Bumi (BPH Migas), Ibrahim Hasyim mengatakan, per 1 Agustus menghapus layanan penjualan minyak solar di wilayah Jakarta pusat.

selain itu, pada 6 Agustus dengan koordinasi bersama Pemerintah Daerah, volume solar untuk nelayan juga akan ditekan sebesar 20 persen. Selanjutnya, di tanggal yang sama layanan Premium di jalan tol juga akan dihilangkan.

"Di samping itu ada juga bentuk pengendalian lain yang perlu dilakukan untuk menghindari jebolnya kuota minyak solar dan premium pada akhir tahun 2014," kata Ibrahim seperti yang dikutip di Jakarta, Jumat, (1/8/2014).

BPH Migas juga menginstrusikan kepada Badan Usaha pelaksana penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi untuk tidak mendistribusikan BBM jenis Minyak Solar di wilayah tertentu yang ditengarai rawan penyalahgunaan mulai pukul 18.00 sampai pukul 06.00. Pengendalian ini akan berlaku mulai 4 Agustus 2014.

"Pengendalian merupakan respons dari penetapan kuota BBM bersubsidi di APBNP 2014 yang turun dari 48 juta kiloliter (KL) menjadi 46 juta KL," tuturnya.

Sebelumnya, Direktur Pemasaran Niaga Pertamina Hanung Budaya mengatakan, Jakarta Pusat dijadikan lokasi untuk uji coba peniadaan BBM besubsidi, namun untuk melaksanakannnya harus menunggu surat dari Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).

"Jakarta Pusat ini untuk latihan, kami tidak jual solar bersubsidi, tapi menunggu surat BPH Migas," tuturnya.

Menurut Hanung, peniadaan solar bersubsidi di Jakarta Pusat tersebut merupakan efek dari pengurangan kuota BBM bersubsidi  dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2014 sebesar 46 juta kilo liter (Kl) dari sebelumnya 48 juta Kl. Sehingga jatah solar untuk Pertamina dipangkas 20 persen.

"Dengan turunnya kuota solar BBM PSO, pertamina memotong PSO 20 persen per hari kalau itu tidak dilakukan tidak cukup, termasuk nelayan kan ada jatahnya dipotong akan kami gantikan non subbsidi," pungkasnya. (Pew/Gdn)

(Arthur Gideon)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
FOTO.jpg
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions