Sabtu, 02 Agustus 2014

Home » ANTARA News - Ekonomi: Pengamat prediksi inflasi akhir tahun 5,5 persen

,
ANTARA News - Ekonomi
News And Service 
50% off Print Subscription of USA Today

Get the news delivered to your doorstep. Lock in the savings and receive USA Today for just $0.75 a day.
From our sponsors
Pengamat prediksi inflasi akhir tahun 5,5 persen
Aug 2nd 2014, 08:53

Jakarta (ANTARA News) - Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance Enny Sri Hartati memprediksi inflasi pada akhir 2014 berada pada 5,5 persen jika tidak terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Sampai akhir tahun, inflasi bisa di bawah enam persen kalau pemerintah tidak menaikkan harga BBM," kata Enny Sri Hartati saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu.

Enny mengatakan, angka inflasi bisa berubah apabila pemerintah menaikkan harga BBM. Diperkirakan, dampak dari kenaikan harga BBM menyumbang satu hingga dua persen inflasi.

"Secara hitung-hitungan ekonomi, dampak langsung dan tidak langsung terhadap kenaikan harga BBM itu menjadikan inflasi tidak lebih dari tujuh persen. Tapi, tergantung antisipasi dari pemerintah," kata Enny.

Menurut Enny, pemerintah perlu membuktikan bahwa kenaikan harga tersebut mampu menggenjot pembangunan infrastruktur, sehingga menarik investor untuk berinvestasi di Indonesia.

"Saat BBM naik, pemerintah perlu memiliki perencanaan yang konkret, yang bisa meyakinkan dunia usaha untuk mau berinvestasi. Jadi, konsumsi masyarakat yang turun akibat tingginya inflasi, bisa dikompensasi melalui investasi yang masuk untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Enny.

Dengan demikian, lanjutnya, pemerintah dapat mengarahkan investasi tersebut kepada masyarakat kelas bawah melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang akan terkena dampak langsung terhadap kenaikan harga BBM tersebut.

Artinya, lanjut Enny, dengan inflasi tujuh persen, investasi bisa naik dan justru menahan perlambatan pertumbuhan ekonomi ke angka 5,5 persen pada akhir 2014.

Enny menambahkan, dampak dari kenaikan BBM tersebut diprediksi akan berlangsung selama tiga bulan, mengingat mulai ada ekspektasi positif terhadap penghematan subsidi BBM.

"Kalau kenaikan tahun ini masih aman, asal tidak ada kegaduhan atau akrobat politik yang juga perlu dipertimbangkan. Apabila ini terjadi, maka hitung-hitungan ekonomi tersebut seringkali tidak berlaku," kata Enny.

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © 2014

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions