Kenaikan tarif lListrik picu inflasi Juli. (Foto: Okezone) JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja mengumumkan besaran inflasi pada Juli 2014 sebesar 0,93 persen. Inflasi ini mengalami kenaikan dibandingkan bulan Juni 2014 yang sebelumnya sebesar 0,43 persen. Lalu apa faktor utama penyebab inflasi ini?
Kepala BPS Suryamin memaparkan beberapa indikator penyebab inflasi pada Juli 2014 yang sebesar 0,93 persen. Salah satu alasan utama yakni naiknya Tarif Dasar Listrik (TDL) oleh PT PLN (Persero).
"Kenaikan tarif listrik memberi andil inflasi sebesar 0,06 persen dengan perubahan harga rata-rata 2 persen. Kenaikan ini setelah adanya peraturan Menteri ESDM," ucap Suryamin saat konfrensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (4/8/2014).
Suryamin menambahkan, pada bulan lalu terjadi kenaikan tarif listrik prabayar di 80 kota IHK yang dikelola oleh PLN. Kenaikan juga beragam dari 0,06 persen mencapai 5,5 persen.
"Dua kota IHK yang dikelola pemerintah daerah itu di Batam juga naik 9,6 persen, sedangkan di Tarakan tidak mengalami kenaikan," sebutnya.
Suryamin mengungkapkan, inflasi Juli 2014 terjadi karena tingginya permintaan pangan jelang Lebaran dan puasa. BPS mencatatkan peningkatan permintaan ikan segar, ikan bandeng serta ikan kembung.
"Kemudian juga tarif angkutan antarkota turut andil 0,6 persen, perubahan harga 5,28 persen ada di 52 kota IHK mengalami kenaikan. Tertinggi di Bandung 41 persen, Denpasar 19 persen," paparnya.
Selain itu, indikator inflasi juga ada dikarenakan permintaan angkutan jasa udara meningkat. Kenaikan terjadi 28 kota IHK.
"Ada juga turut andil inflasi dikarenakan Bayam sebesar 0,02 persen. Dengan perubahan kenaikan harga 8,2 persen. Karena menurunnya pasokan sayur bayam. Kenaikan tinggi Jambi 51 persen. Tarakan 50 persen. Lalu juga Bawang Merah 0,02 persen. Pasokan juga berkurang. Tertinggi di Makassar dan Bogor," pungkasnya. (wdi)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.