Sabtu, 28 Juni 2014

Home » Berita Harian Bisnis, Ekonomi, Pasar Modal Dan Perbankan Indonesia: Pengusaha Budidaya Ikan Minta Pemda Bima Bangun Laboratorium

,
Berita Harian Bisnis, Ekonomi, Pasar Modal Dan Perbankan Indonesia
Berita Bisnis Liputan6.com menyajikan kabar berita terkini dunia bisnis dan investasi, ekonomi, pasar modal hingga perbankan Indonesia 
Subscribe to Bloomberg Businessweek

Get Bloomberg Businessweek for 84% off what others pay on the newsstand - that's like getting 38 complimentary issues! Sign up today.
From our sponsors
Pengusaha Budidaya Ikan Minta Pemda Bima Bangun Laboratorium
Jun 28th 2014, 07:48, by Septian Deny

Liputan6.com, Bima - Pengusaha budidaya perikanan di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta pemerintah daerah (pemda) segera membangun fasilitas laboratorium penguji kualitas air.

Salah pengusaha budidaya udang di Bima,  Syamsudin Usman menilai hal ini mendesak mengingat air menjadi elemen penting dalam pengembangan budidaya tersebut.

"Ada baiknya punya laboratorium sendiri, karena kesulitan kami di situ. Di Bima, perizinan sudah bagus, political will pemda pada perikanan sudah bagus. Tinggal laboratoriumnya yang belum ada," ujar dia di Bima, NTB, Sabtu (28/6/2014).

Dia menjelaskan, selama ini para pengelola tambak harus membawa air ke Mataram untuk diuji kualitasnya. Ini dianggap sangat tidak efisien karena harus mengeluarkan biaya tambahan untuk itu. "Untuk menguji air kita butuh laboratorium. Karena di sini belum ada maka kita harus ke Mataram. Kalau di sini ada, maka kita tidak harus ke sana," lanjutnya.

Menurut Syamsudin, jika kondisi dan kualitas air tidak cocok dengan benih produk perikanan yang dibudidayakan,  maka akan mempengaruhi hasil panen produk tersebut. "Memang selama ini kualitas udang di sini sudah bagus, tetapi lebih bagus lagi kalau pemerintah juga bangun laboratorium," jelas dia.

Sementara itu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bima Nurma Sedawary mengakui, fasilitas laboratorium memang sangat diperlukan untuk mendukung pengembangan budidaya perikanan di kawasan tersebut. Terlebih lagi, laboratorium ini bisa dimanfaatkan oleh banyak kegiatan budidaya.

"Laboratorium itu memang sangat kita perlukan untuk semua budidaya, semua komoditas, baik udang, mutiara, rumput laut, dan lain-lain," katanya.

Dia mengungkapkan, untuk membangun satu laboratorium ini, dibutuhkan investasi sekitar Rp 500 juta hingga Rp 600 juta. Dia juga menyatakan telah memasukan laboratorium pada rencana pembangunan kabupaten pada 2015.

"Laboratorium memang sangat dibutuhkan untuk pendukung air budidaya ini. Penting sekali. Pada 2015 nanti sudah direncanakan, jadi diharapkan bisa terlaksana," tandas dia. (Dny/Ndw)

(Nurseffi Dwi Wahyuni)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions