Ilustrasi Yen Jepang. (Foto: Reuters) TOKYO - Yen Jepang mendulang untung terhadap sebagian besar mata uang utama. Penguatan yen Jepang terjadi, setelah peluncuran rudal Korea Utara dan ketegangan yang tersisa di Irak dan Ukraina mendorong permintaan pada aset safe haven.
Mata uang Negeri Sakura ini berada di dekat level tertinggi satu bulan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan berada pada tingkat yang tidak tersentuh pada rata-rata 200 hari perdagangan untuk kedua kalinya sejak November 2012.
The Bloomberg US Dollar Index ditutup pada tujuh minggu terendah, karena tanda-tanda pertumbuhan ekonomi AS yang lesu memacu spekulasi Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga rekor rendah untuk lebih lama.
"Kami belum melihat gencatan senjata di Ukraina, tidak banyak kemajuan dalam pembicaraan di Irak dan kemudian ada peluncuran rudal oleh Korea Utara," kata analis senior di Ueda Harlow Ltd, Toshiya Yamauchi, seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (30/6/2014).
"Risiko geopolitik mendukung pembelian yen Jepang. Dolar-yen diperkirakan akan diperdagangkan lebih rendah, dan gagal untuk bergerak di atas 200 hari perdagangan," tambah dia.
Yen Jepang sedikit berubah pada 101,44 per USD dan mencatat kenaikan mingguan 0,6 persen. Yen Jepang diperdagangkan di 138,40 per euro dari 138,41 per euro naik 0,3 persen sejak 20 Juni. Sementara terhadap dolar AS, euro sedikit berubah pada USD1,3643.
The Bloomberg Dollar Spot Index, yang melacak mata uang AS terhadap 10 mata uang utama, berada di 1,005.39 dari 1,005.04 pada 27 Juni, penutupan terendah sejak 8 Mei.
(mrt)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.