Minggu, 01 Juni 2014

Home » Sindikasi economy.okezone.com: Pajak Naik, Jepang Alami Inflasi 3,4%

,
Sindikasi economy.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal Economy 
Save on Car Insurance

We're here to make buying car insurance awesome and easy. We're here to guide you towards a better policy that keeps those Benjamins in your pocket.
From our sponsors
Pajak Naik, Jepang Alami Inflasi 3,4%
Jun 1st 2014, 03:44

Ilustrasi. (Foto: Okezone)Ilustrasi. (Foto: Okezone) JAKARTA - Kenaikan pajak yang ditetapkan oleh Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe nampaknya cukup memberikan tekanan pada daya beli konsumen. Akibatnya, Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jepang pun mengalami inflasi yang cukup tinggi.

Ekonom Oxford Economics, Jonathan Buss, mengatakan inflasi Jepang melonjak menjadi 3,4 persen, dari tarrget Bank of Japan (BoJ) sebesar 2 persen pada April lalu. Kenaikan ini, tidak terlepas dari peningkatan pajak konsumsi baru-baru ini memberikan dorongan pada harga.

"Namun, kami tetap skeptis tentang kemampuan BoJ untuk mempertahankan inflasi pada target secara berkelanjutan. Inflasi inti tetap kecil," jelas dia seperti dikutip dari risetnya di Jakarta, Minggu (31/5/2014).

"Dan  consumer price index (CPI) Tokyo pada Mei kemarin menunjukkan bahwa dorongan pada harga dari kenaikan pajak tersebut hanya bersifat sementara," tambah dia.

Dia menjelaskan, CPI Tokyo hanya memberikan tambahan 0,5 %persen, ketika tambahan pajak tersebut diberlakukan, dan harga inti di Tokyo diperkirakan akan kembali sebesar 0,1 persen pada Mei.

"Inflasi kemungkinan akan tetap berada di atas 2 persen untuk sisa 2014, karena dampak berkepanjangan dari kenaikan pajak. Namun, target BoJ sebesar 2 persen adalah hasil dari pajak, dan kami pikir mereka akan berjuang untuk mencapai ini secara berkelanjutan," tutur dia.

Sebelum adanya kenaikan pajak pada April, kenaikan inflasi tahun lalu terjadi karena hasil dari depresiasi yen Jepang, dan meningkatkan harga impor, namun pelemahan ini telah terhenti.

"Ekspektasi inflasi tetap di bawah 2 persen dan pertumbuhan akan tetap stabil, kecuali ada kebijakan yang lebih kuat untuk yang mendorong inflasi inti. Oleh karena itu, inflasi kemungkinan akan turun kembali di bawah 2 persen setelah efek dari kenaikan pajak hilang," jelasnya.

"Mengingat pelambatan tersebut relatif dalam inflasi inti dan kemungkinan dampak dari kenaikan pajak konsumsi, kami berharap BoJ mengumumkan langkah-langkah pelonggaran lebih lanjut pada akhir tahun ini, kemungkinan besar perpanjangan eksplisit quantitative easing (QE) ke 2015," tukas dia. (mrt)

Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions