Metrotvnews.com, Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Mei 2013 terjadi inflasi sebesar -0,03% yang berarti terjadi deflasi sebesar 0,03%.
Terjadinya deflasi ini karena adanya penurunan terhadap beberapa harga komoditas, di antaranya adalah harga emas dan bawang.
Demikian disampaikan oleh Kepala BPS Suryamin saat menggelar jumpa pers di Kantor BPS, Jakarta, Senin (3/6).
Suryamin menjelaskan bahwa beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Mei 2013 adalah bawang merah, bawang putih, emas perhiasan, tomat sayur, cabai rawit dan bensin.
"Berarti sekarang memang telah terjadi penurunan terhadap beberapa harga komoditas. Dengan itu berarti pengendalian pemerintah telah menunjukkan hasil," jelas Suryamin.
Sementara itu, BPS juga mencatat tingkat inflasi tahun kalender Januari-Mei 2013 adalah sebesar 2,3% dan tingkat inflasi year on year sebesar 5,47%.
BPS juga mencatat deflasi tertinggi sebesar 1,03% di Mataram. Sedangkan deflasi terendah terjadi di Pekanbaru dan Tasikmalaya sebesar 0,01%. Sementara itu, untuk inflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar 2,25% dan Pontianak sebesar 1,4%.
Suryamin menjelaskan bahwa inflasi tinggi yang terjadi di dua kota itu dikarenakan terjadinya kenaikan harga beberapa komoditas makanan. "Inflasi di Pontianak karena ikan segar dan sayur naik," sambungnya.
Deflasi terjad karena adanya penurunan harga yang ditunjukan oleh penurunan dua kelompok diantaranya kelompok bahan makanan sebesar 0,83% dan kelompok sandang sebesar 1,22%.
Sedangkan kelompok yag mengalami kenaikan adalah kelompok makanan dan minuman jadi sebesar 0,35%, kelompok air, listrik dan gas sebesar 0,75%, kelompok kesehatan 0,23% dan kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,05%.
"Bahan makanan dan kelompok sandang yang mendorong deflasi. Untuk yang inflasi masih bisa dikendalikan," pungkasnya.
Editor: Asnawi Khaddaf
