Rabu, 19 Juni 2013

Home » METRO TV NEWS EKONOMI: Lima BUMN Dana Pensiun Terancam Ditutup

,
METRO TV NEWS EKONOMI
Metrotvnews Indonesia News Video Portal // via fulltextrssfeed.com
Lima BUMN Dana Pensiun Terancam Ditutup
Jun 18th 2013, 23:04

Metrotvnews.com, Jakarta: Lima badan usaha milik negara (BUMN) bidang pengelola dana pensiun terancam ditutup. Saat ini, kelima perusahaan pelat merah itu berada dalam pengawasan khusus Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Kalau tak memenuhi persyaratan sebagai penyedia dana pensiun, harus ditutup," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Nonbank OJK Firdaus Djaelani usai acara penandatangan nota kesepahaman antara OJK dan PPATK, Selasa (18/6). Ia menyebutkan, kelima perusahaan tersebut memiliki total aset mencapai Rp100 miliaran.

OJK telah memasukkan lima perusahaan dana pensiun dalam pengawasan khusus mulai awal Juni 2013. Kelima perusahaan dana pensiun tersebut mengalami kesulitan pendanaan sehingga membutuhkan penanganan khusus. Perusahaan pelat merah itu belum membayarkan kewajiban kepada para pegawai yang telah mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). "Di samping itu, pegawai yang gajinya naik kan pemotongan uang pensiun dari gaji tetap, sisanya ditanggung perusahaan. Kelima perusahaan dapen itu belum membayar," tuturnya.

Menurut dia, OJK telah berkoordinasi dengan Kementerian Negara BUMN. Dalam surat balasannya, kementerian berencana akan mengubah status kelima perusahaan tersebut menjadi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan). "Kalau BUMN memutuskan untuk mengubah menjadi DPLK, harus ada penyempurnanya. Proses pengawasan khusus ini selama 2-3 bulan. Kami belum dapat kabar kelanjutannya," ujarnya. "Kalau mau tutup, utang harus bayar."

Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perbankan, Pengawas Pasar Modal, serta Pengawas Industri Keuangan Nonbank (IKMB) OJK Dumoli Freddy Pardede sebelumnya menyebutkan lima dana pensiun itu ialah Dana Pensiun Badan Pengelola Lingkungan Industri dan Pemukiman (BPLIP) Pulo Gadung, Dana Pensiun Indah Karya, Dana Pensiun Istaka Karya, Dana Pensiun Industri Sandang Nusantara, serta Dana Pensiun PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari.

"Kelima dapen tidak memiliki pendanaan yang cukup untuk membayar kewajibannya untuk uang pensiun," kata dia. Beberapa pengelola dana pensiun yang masuk pengawasan khusus OJK dimiliki BUMN yang kinerja keuangannya buruk. PT Industri Sandang Nusantara (Persero) misalnya menjadi salah satu dari 11 perusahaan pelat merah yang merugi.

PT Istaka Karya (Persero) hampir dipailitkan kreditur pada 2011. Namun, pemailitan Istaka Karya batal setelah perseroan mendapat suntikan modal dari PT Waskita Karya (Persero) untuk membayar utang. Kini, Istaka Karya menjadi anak perusahaan Waskita Karya. (Daniel Wesly Rudolf)


Editor: Wisnu AS

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions