Imbas QE, ekonomi RI 2014 hanya 6,4-6,5%
Ameidyo Daud
Senin, 24 Juni 2013 − 16:31 WIB
ilustrasi/ist
Sindonews.com - Menteri Keuangan (Menkeu), M Chatib Basri mengatakan, meski range pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 sekitar 6,4-6,9 persen, namun bisa tidak tercapai karena adanya Quantitative Easing (QE) yang dilakukan Bank Sentral Amerika Serikat (AS).
Karena itu, kata dia, pertumbuhan ekonomi 2014 hanya akan berada di batas bawah pertumbuhan yaitu 6,4-6,5 persen.
"Betul range pertumbuhan ekonomi 2014 sebesar 6,4 sampai 6,9 persen. Tetapi kondisi beberapa waktu terakhir dengan kebijakan AS (QE) maka akan ada skillback dana likuiditas yang berpengaruh terhadap kondisi global dan nilai tukar rupiah," jelasnya di gedung DPR, Jakarta, Senin (24/6/2013).
Karena itu, Chatib mengaku akan melakukan langkah-langkah agar pertumbuhan ekonomi 2014 tetap sesuai dengan target 6,9 persen dengan mendorong fiskal yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Dengan menyadari hal tersebut, fiskal akan didorong untuk meningkatkan kesejahteraan dengan mendorong rata stabilitas, daya beli masyarakat, serta distribusi komoditas dengan memperhatikan kerangka fiskal," paparnya.
Dia menuturkan, ada beberapa faktor yang memacu pertumbuhan seperti angka inflasi yang dipatok sebesar 3,5 sampai 4,5 persen. Selai itu, pemilu 2014, dan pemberian insentif pada aparat pemerintah sehingga meningkatkan konsumsi.
"Semua itu akan didukung kebijakan terkait untuk mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi 2014 yang berkisar dari 6,4-6,9 persen dengan tingkat konsumsi dan daya beli yang membaik dan ditopang kinerja ekspor impor," pungkas Chatib.
(
izz)