Metrotvnews.com, Jakarta: Dana pengamanan atau safeguarding dari Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebesar Rp360 miliar berpotensi diselewengkan. Dana yang seharusnya digunakan untuk sosialisasi kompensasi penaikan BBM itu diperkirakan akan diselewengkan sedikitnya Rp180 miliar.
"Dana safeguarding, sedikitnya 50% akan masuk ke kantong partai pendukung penaikan BBM," ujar anggota DPR dari Partai Gerindra Arif Pouyono di Jakarta, Selasa (18/6).
Dalam APBNP 2013, dana safeguarding seharusnya dipakai untuk imbal jasa pengiriman, pencetakan dan biaya kirim lembar, dan pengamanan distribusi kartu dan bantuan. Nilai totalnya mencapai Rp360,1 miliar.
Arif memperkirakan, biaya sosialisasi BLSM sebenarnya hanya menghabiskan sebesar 50% dari dana yang dianggarkan. Oleh karena itu, dirinya mengherankan penetapan anggaran sebesar itu untuk biaya sosialisasi. "Ya, sisanya masuk ke partai politik untuk digunakan sebagai dana kampanye," tegas Arif.
Sosialisasi BLSM juga dapat dijadikan kampanye terselubung oleh partai penguasa. Arif mengungkapkan, dana pengamanan ini sebenarnya disediakan pemerintah setiap kali penaikan harga BBM.
Namun, belum pernah dilakukan audit pemanfaatan dana tersebut. "Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan lembaga pemeriksa harus audit pemanfaatannya dana pengamanan ini," tegas Arif.
Dia juga mengimbau, seluruh pihak untuk memantau penyaluran BLSM. Sebab dana kompensasi yang besar itu juga sarat penyelewengan. (Daniel Wesly Rudolf)
Editor: Henri Salomo Siagian