Kamis, 20 Juni 2013

Home » METRO TV NEWS EKONOMI: Harga Bahan Pokok Diprediksi Melonjak 15 Persen

,
METRO TV NEWS EKONOMI
Metrotvnews Indonesia News Video Portal // via fulltextrssfeed.com
Harga Bahan Pokok Diprediksi Melonjak 15 Persen
Jun 19th 2013, 23:23

Metrotvnews.com, Jakarta: Kementerian Perdagangan memprediksi kenaikan harga bahan pokok akan melonjak maksimal sebesar 15%. Pemicunya merupakan kolaborasi antara penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan melonjaknya permintaan menjelang Ramadan dan lebaran. Pasokan daging dan cabai belum aman.

"Yang menjadi salah satu perhatian ialah dampak dari kebijakan kenaikan harga BBM. Dalam hitungan di atas kertas pengaruh penyesuaian harga BBM 1,5%-5%. (Untuk kenaikan menjelang Ramadan dan lebaran) dari pengalaman sejarah yang tidak ada penaikan harga BBM, kenaikannya antara 10%-15%," ujar Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi usai rapat koordinasi dengan para pelaku usaha dan pemangku kepentingan terkait di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (19/6).

Penaikan harga BBM akan berpengaruh pada ongkos angkut. Untuk produksi tidak terkena imbasnya karena pabrik sudah menggunakan bahan bakar nonsubsidi. Ia memastikan stok kebutuhan pokok sudah dalam posisi aman di lini empat (distributor akhir sebelum eceran). Jumlahnya mencapai 100%-300% di atas normal. Kebutuhan pokok itu antara lain makanan olahan, sandang, pakaian anak-anak, dan makanan yang bisa disimpan. Dengan posisi demikian, barang ini diperkirakan tidak akan tersengat dampak penaikan harga BBM. Soalnya, barang sudah didistribusikan di tingkat akhir.

Beberapa asosiasi usaha menjanjikan tidak ada penaikan harga barang. Pelaku usaha yang sudah menjamin tidak ada penaikan harga di antaranya Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo), Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), dan produsen terigu.

"Karena stok sudah di lini empat, jadi sudah tidak ada biaya distribusi dan biaya produksi yang terpengaruh dengan penaikan harga BBM. Paling tidak ini aman sampai sebulan ke depan untuk menghadapi Ramadan dan lebaran," ujarnya.

Namun pemerintah masih belum bisa menjamin kestabilan pasokan dan harga daging serta cabai. Bayu mengatakan saat ini pasokan daging masih belum aman. "Sampai saat ini belum ada tambahan kuota. Prosesnya masih berjalan. Pengaturannya sedang dilakukan. Tapi sampai saat ini pasokannya belum aman, masih dirasakan kurang."

Harga daging secara nasional di pekan ketiga Juni rata-rata sebesar Rp88.800 per kilogram. Di beberapa kota besar harga daging masih tinggi. Misalnya di Jakarta harga daging sapi masih Rp94.000, Bandung Rp92.600, dan Yogyakarta Rp94.333.

Untuk cabai, pasokannya masih kurang karena belum masuk musim panen. "Cabai (pasokannya) saat ini relatif kecil, karena bukan musim besar." Secara nasional, tidak ada kenaikan harga cabai. Namun di beberapa kota besar masih terlihat lonjakan harga.

Di Jakarta, harga cabai rawit merah naik dari Rp27 ribu menjadi Rp29 ribu per kilogram. Di Bandung, cabai merah biasa naik dari Rp40.600 menjadi Rp45 ribu. Di Surabaya harga cabai merah keriting naik dari Rp21.400 menjadi Rp22.200, cabai merah biasa dari Rp24.200 menjadi Rp25.000, cabai rawit merah dari Rp16.600 menjadi Rp18.200.

Untuk mengendalikan lonjakan harga kebutuhan pokok tersebut, pemerintah akan melakukan sejumlah tindakan intervensi. Misalnya, upaya menggelar pasar murah, tambahan pasokan, dan memperlancar jalur distribusi. (Nurulia Juwita Sari)


Editor: Wisnu AS

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions