BI Rate dinaikkan
Menkeu: Untuk antisipasi ekspektasi inflasi kenaikan BBM
Ameidyo Daud
Jum'at, 14 Juni 2013 − 13:48 WIB
Menteri Keuangan, M Chatib Basri/Foto: Ist
Sindonews.com - Menteri Keuangan M. Chatib Basri menyambut baik keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga (BI Rate) sebesar 6,00 persen. Menurutnya, hal tersebut merupakan antisipasi BI akan ekspektasi inflasi akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Ini merupakan langkah-langkah mengelola ekpsektasi dari BI untuk menaikkan ratenya ke 6 persen. Sebelum inflasinya naik dia antisipasi dan memberikan sinyal ekspektasi inflasi dikelola, terutama core inflation," ujarnya di gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (14/6/2013).
Chatib mengungkapkan hal tersebut sebagai respon pemerintah dan BI terhadap kekhawatiran pelaku ekonomi terhadap inflasi akibat kenaikan harga BBM.
"Ada kekhawatiran para pelaku ekonomi bahwa ketika harga BBM naik, inflasi juga akan naik. Pemerintah juga memperkirakan inflasi tahun ini akibat kenaikan harga BBM sebesar 7,2 persen dan berpengaruh ke pasar," jelasnya.
Chatib menambahkan, dalam memitigasi dampak inflasi akibat kenaikan harga BBM ini, BI dan pemerintah membagi porsi masing-masing sesuai tugas pokok dan fungsinya.
"Pemerintah tugas utamanya mengelola administered price, BI mengelola ekspektasi dan core inflation, sedangkan yang dikelola bersama adalah volatile food. Yang jelas apa yang kami lakukan adalah berusaha menjaga kepercayaan market," pungkasnya.
(
gpr)