Rabu, 21 Agustus 2013

Home » Sumber Informasi Terpercaya | SINDOnews.com: Rupiah melemah, transaksi valas malah menurun

,
Sumber Informasi Terpercaya | SINDOnews.com
// via fulltextrssfeed.com 
Shop Adidas

Run better, look better, feel better with running gear favorites at Adidas. Find select styles up to 40% off today.
From our sponsors
Rupiah melemah, transaksi valas malah menurun
Aug 21st 2013, 10:11

Rupiah melemah, transaksi valas malah menurun

Kuntadi

Rabu,  21 Agustus 2013  −  17:11 WIB

Rupiah melemah, transaksi valas malah menurun

ilustrasi/ist

Sindonews.com - Transaksi perdagangan valuta asing (valas) di Kota Yogyakarta cenderung menurun, seiring melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Diduga, banyak masyarakat yang memegang uang dolar AS menunggu waktu yang tepat untuk menjual valas.

Marketing Agung Valas Mandiri, Husein mengatakan, pada penutupan hari ini posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), Bank Indonesia (BI) berada di level Rp10.723 per USD atau melemah signifikan sebesar 219 poin dibanding kemarin di level Rp10.504 per USD.

Kondisi ini banyak membuat masyarakat melakukan aksi menunggu untuk melepas. "Biasanya masyarakat akan menunggu pergerakan, makanya lebih sepi," kata Husein, Rabu (21/8/2013).

Masyarakat yang memegang uang dolar, banyak yang melakukan pantauan. Hari ini, pihaknya banyak mendapatkan telepon untuk sekedar menanyakan berapa nilai tukar dolar. Akibatnya, transaksi tidak begitu bagus, hanya sekitar Rp500 juta.

Padahal, dua sampai tiga hari sebelumnya transaksi bagus dan menembus angka Rp700 juta. "Sepertinya masyarakat menunggu, kapan waktu paling tepat melepas dolarnya," kata dia.

General kasir PT Barumun, Nugroho Widiatmoko mengatakan, turunnya transaksi dolar banyak dijumpai dari konsumen domestik. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara tidak masalah dan tetap stabil.

Setiap hari mereka mampu melakukan transaksi antara Rp1 miliar hingga Rp2 miliar. "Kalau domestik memang turun, tetapi asing stabil," ucapnya.

Pihaknya meyakini, penurunan transaksi ini tidak semata-mata karena pengaruh dolar yang menguat. Tetapi memang masyarakat yang memegang uang dolarnya semakin sedikit. Mereka kebanyakan telah menukarkan sebelum Lebaran.

"Kalau spekulan tidak banyak, mereka sudah tahu pergerakan dan cukup berisiko," jelasnya.

Menurutnya, penukaran yang banyak terjadi justru dari kalangan perusahaan yang melakukan transaksi dengan dolar. Porsi mereka ini jauh lebih tinggi dibandingkan perseorangan yang memegang dolar.

(izz)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions