Senin, 12 Agustus 2013

Home » Sumber Informasi Terpercaya | SINDOnews.com: Kementan ajak petani optomalkan lahan basah

,
Sumber Informasi Terpercaya | SINDOnews.com
// via fulltextrssfeed.com 
Want to speak effortlessly in any situation?

Actress Alexa Fisher will teach you tips that will set you on the road to success.
From our sponsors
Kementan ajak petani optomalkan lahan basah
Aug 12th 2013, 08:35

Kementan ajak petani optomalkan lahan basah

Dina Dhani

Senin,  12 Agustus 2013  −  15:35 WIB

Kementan ajak petani optomalkan lahan basah

Ilustrasi/Ist

Sindonews.com - Guna mendorong produktivitas sekaligus mengantisipasi turunnya cadangan pangan dunia karena pengaruh perubahan iklim, Kementerian Pertanian mengajak petani untuk mengoptimalkan peluang kemarau basah.

"Sekarang kemarau basah, jadi biar pun musim kering, terkadang masih kerap turun hujan. Petani perlu digerakkan untuk memanfaatkan peluang ini," ungkap Direktur Budidaya Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementan, Fathan A Rasyid kepada wartawan, Senin (12/8/2013).

Ia melanjutkan, selain mendorong petani untuk menanam, juga berupaya menaikkan produktivitas. Di antaranya dengan menambah jumlah anakan di dalam tiap rumpun padi yang ditanam. Selama ini, jumlah anakan tanaman padi dalam satu rumpun berkisar dua atau tiga saja.

"Nantinya, bagaimana agar satu rumpun, anakan ditambah menjadi 20 dalam tiap rumpun, dan tiap hektare ada lebih dari 200 rumpun. Ini cara yang mudah untuk meningkatkan produktivitas padi," jelasnya.

Menurutnya hal tersebut dilakukan sekaligus mengupayakan agar setiap anakan tersebut mampu berisi padi semua. "Jadi, nanti jumlah benih yang disebar ke petani akan ditambah," kata Fathan A Rasyid.

Ia mengingatkan, peningkatan produktivitas padi itu juga untuk mengejar target produksi surplus 10 juta ton beras pada tahun 2014.

Fathan mengungkapkan, saat ini masih terjadi kekurangan sekitar lima hingga tujuh juta ton beras agar target surplus tersebut tercapai.

"Berdasarkan angka ramalan I tahun 2013, produksi beras Indonesia sudah 69 juta ton lebih. Ini sudah surplus sekitar 5 juta ton beras," ujar dia.

Produksi beras nasional harus mencapai 76 juta ton agar surplus 10 juta ton beras itu terwujud. Ia menambahkan, perubahan iklim membuat cadangan pangan dunia terganggu.

Mantan Kepala Bappeda Provinsi Kalbar itu mencontohkan Amerika Serikat telah mengumumkan terjadinya penurunan produksi jagung. Hal itu berdampak luas karena menyangkut pangan untuk unggas serta konsumsi manusia.

"Ini tantangan, sekaligus peluang yang harus dimanfaatkan Indonesia sebagai negara tropis dan kaya akan lahan," kata dia menegaskan.

Ia berharap, dengan iklim yang mendukung, subsidi benih dan pupuk, serta penyaluran kredit ketahanan pangan dan energi, Indonesia dapat memperoleh hasil yang maksimal di bidang pangan.

(gpr)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions