Rusia kembali akan pangkas perkiraan ekonomi
Rabu, 21 Agustus 2013 − 16:13 WIB
Ilustrasi/Foto: Istimewa
Sindonews.com - Kementerian ekonomi Rusia hari ini memperingatkan, pemerintah kemungkinan besar akan menurunkan perkiraan pertumbuhan 2013 untuk kedua kalinya, karena kinerja buruk pada semester pertama.
Layanan Statistik Federal Negara melaporkan, bahwa ekonomi Rusia hanya memperluas 1,4 persen dari produk domestik bruto (PDB) dibandingkan enam bulan pertama 2012.
Hasil ini jauh dari target Presiden Vladimir Putin, yaitu pertumbuhan 5 persen, dan merevisi turun perkiraan pemerintah sebesar 2,4 persen.
Menteri Ekonomi, Alexei Ulyukayev mengatakan, kemungkinan besar revisi negatif akan dilakukan secepatnya. "Bukan dengan banyak, tetapi kemungkinan tinjauan tinggi," kata Ulyukayev, seperti dilansir dari AFP, Rabu (21/8/2013).
Rusia mengalami pertumbuhan tahunan rata-rata lebih dari tujuh persen sejak Putin menjabat sebagai presiden pada 2000-2008, berkat kenaikan harga energi global dan ekspor komoditas lainnya.
Perekonomian negara meledak selama krisis keuangan global 2008-2009 dan telah mampu mencapai pertumbuhan tahunan lebih dari lima persen.
Capital Economics, konsultan yang berbasis di London memperkirakan, Rusia sudah dalam resesi - ini didefinisikan dalam dua kuartal berturut-turut pertumbuhan kuartal-ke-kuartal negatif - berdasarkan data pada Januari-Juni.
Sementara Fitch Ratings, pekan lalu, menyebutkan bahwa perlambatan telah menyoroti isu-isu ekonomi struktural dan kurangnya pertumbuhan meningkatkan reformasi.
Beberapa pejabat telah menyalahkan kemerosotan pada faktor-faktor eksternal, seperti resesi terakhir di Eropa - mitra dagang terbesar Rusia.
Namun, mantan wakil kepala bank sentral Sergei Aleksashenko menulis dalam sebuah editorial di bisnis Vedomosti, pembicaraan tentang lingkungan eksternal negatif adalah tidak benar.
Dia menunjuk, bahwa hidrokarbon yang memperhitungkan setengah dari ekspor Rusia dan harga minyak mentah light sweet di New York baru-baru ini mendekati USD110 per barel.
(
dmd)