Senin, 19 Agustus 2013

Home » Sumber Informasi Terpercaya | SINDOnews.com: IHSG masih potensi bergerak sideways

,
Sumber Informasi Terpercaya | SINDOnews.com
// via fulltextrssfeed.com 
Make fitness a way of life

Sign up at a 24 Hour Fitness near you for a 7 day free trial. Join a class and find a community!
From our sponsors
IHSG masih potensi bergerak sideways
Aug 19th 2013, 01:34

Prediksi IHSG sepekan

IHSG masih potensi bergerak sideways

Koran SINDO

Senin,  19 Agustus 2013  −  08:34 WIB

IHSG masih potensi bergerak <i>sideways</i>

Ilustrasi

Sindonews.com - Hampir satu semester lebih berlalu, sebagian besar indeks utama dunia masih belum menunjukkan ada konfirmasi atas berlanjutnya reli seperti yang diharapkan.

Ekspektasi atas katalis yang sedianya bakal mampu mendorong kenaikan indeks justru cenderung semakin minim. Pada saat yang sama sentimen negatif justru semakin banyak beredar dan menekan beberapa pasar di dunia.

Membaiknya proses aktivitas perdagangan ekonomi dan harapan atas kinerja perekonomian negara baru tumbuh (emerging) dan negara berkembang maupun negara maju lainnya yang diproyeksikan memicu pertumbuhan ekonomi justru jauh dari bayangan.

Sebut saja India, yang tengah mengalami pelemahan tajam pada nilai tukar mata uangnya, atau China yang pernah "secara sengaja" ingin menahan laju pertumbuhan ekonominya, namun justru terperangkap dalam kekhawatiran krisis kredit berkelanjutan. Atau Brasil dan Rusia yang hingga kini seolah masih menunggu arah kebijakan pemerintah dari negara-negara acuan yang menjadi fokus utama mereka.

Kenaikan tingkat yield yang terjadi dan pergerakan nilai tukar beberapa mata uang juga masih berfluktuasi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Demikian pula halnya dengan naik-turun beberapa indeks utama dunia yang kerapkali bergerak di luar teori dan historisnya selama bertahun tahun. Indeks bahkan cenderung mengalami anomali secara mendadak dan sering bergerak dalam rentang yang lebih lebar. Seringkali pada saat ragam sentimen positif beredar, para pelaku pasar justru merefleksikannya dengan cara melepas portofolionya.

Optimisme yang terjadi ketika data perekonomian atau kinerja bulanan emiten terbit kini cenderung lebih pendek dibandingkan tingkat keyakinan saat pasar tengah mengalami masa reli pada awal tahun. Pekan lalu setelah mengalami reli yang cukup berarti Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq mencatat penurunan tajam. Indeks Dow Jones bahkan mencatat pelemahan terdalam sejak awal tahun, di tengah penurunan angka klaim pengangguran yang dilaporkanterendahdalamenam tahunterakhir.

Penurunan angka tersebut juga ternyata tidak diikuti kenaikan angka inflasi maupun data produksi dan manufaktur Amerika Serikat (AS). Pasar AS pekan ini diperkirakan tidak akan mengalami perubahan arah yang berarti hingga terdapat sebuah keputusan akhir seputar rencana penghentian stimulus pembelian aset dari The Fed.

Laporan kenaikan angka pembangunan perumahan sebesar 5,9 persen juga tidak banyak memberikan pengaruh berarti kendati indeks kepercayaan konsumen turun ke level 80 dari sekitar 85,1 pada bulan sebelumnya.

Dari Eropa, membaiknya data perekonomian menjadi penambah katalis yang kuat pada penutupan perdagangan minggu lalu. Jerman mencatat angka pertumbuhan tertingginya dibandingkan dengan negara lain. Pada periode tersebut ekspor Jerman menguat 3 persen dengan tingkat inflasi pada level 1,6 persen.

Dari pasar Asia-Pasifik, sebagian besar indeks utama di wilayah tersebut mengalami penurunan. Indeks Shanghai sempat menguat ke level tertinggi sejak Juni, sedangkan indeks acuan lainnya justru melemah.

Kekhawatiran utama masih datang dari spekulasi atas rencana pengurangan atau penghentian stimulus The Fed. Dari pasar dalam negeri, masih belum banyak yang berubah bila melihat pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) selama sepekan silam pascalibur hari raya Idul Fitri.

Spekulasi atas tetapnya suku bunga acuan BI rate juga tidak berlanjut. Hingga kini terlepas dari kuat dan tidak pengaruh pengurangan stimulus The Fed, pasar tidak memungkiri sentimen tersebut telah memberikan pengaruh yang sangat kuat pada penurunan aksi selektif beli investor dan memberikan sebuah dorongan yang sangat kuat pada kenaikan tingkat fluktuasi pergerakan indeks.

Meskipun belum terbukti kebenarannya, kekhawatiran tersebut juga telah berdampak pada tingkat investasi dana asing yang tercatat. Pada saat IHSG tengah mencoba kembali merangkak naik dengan catatan pembelian bersih domestik yang meningkat, level tertinggi indeks bahkan masih belum mampu tercapai seiring sentimen dan kekhawatiran dari pasar domestik.

Sepanjang pekan ini, IHSG masih berpotensi bergerak sideways dengan rentang pergerakan pada 4.534,84-4.656,09.

AKHMAD NURCAHYADI
Research Analyst AmCapital Indonesia

(rna)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions