Selasa, 11 Juni 2013

Home » Sumber Informasi Terpercaya | SINDOnews.com: Nilai investasi di KE Kalimantan capai Rp741 T

,
Sumber Informasi Terpercaya | SINDOnews.com
// via fulltextrssfeed.com
Nilai investasi di KE Kalimantan capai Rp741 T
Jun 11th 2013, 05:16

Nilai investasi di KE Kalimantan capai Rp741 T

Giri Prakosa

Selasa,  11 Juni 2013  −  12:16 WIB

Nilai investasi di KE Kalimantan capai Rp741 T

Ilustrasi/Ist

Sindonews.com - Berdasarkan hasil validasi hingga 29 April 2013, kegiatan ekonomi yang dilaksanakan di Koridor Ekonomi (KE) Kalimantan nilai investasinya mencapai Rp741 triliun.

Proporsi nilai investasi terbesar adalah proyek minyak dan gas dengan nilai investasi hampir Rp237 triliun. Selanjutnya batu bara sebesar Rp211 triliun, dan bauksit senilai Rp106 triliun.

Menteri Pertanian Suswono, yang juga Ketua Tim Kerja Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Koridor Ekonomi Kalimantan mengemukakan hal tersebut pada Rapat Koordinasi Implementasi MP3EI Koridor Ekonomi Kalimantan, Selasa (11/6/2013) di Pontianak.

Hadir pada kesempatan itu Menko Perekonomian, Menteri Kehutanan, Menteri Perhubungan, serta para Gubernur dan Bupati/Walikota di wilayah Kalimantan.

"Dari 223 kegiatan ekonomi koridor ekonomi Kalimantan, 58 kegiatan atau 27 persen kegiatan ekonomi sudah valid dengan nilai komitmen investasi sebesar Rp281 triliun," terang Suswono dalam siaran persnya, Selasa (11/6/2013).

Suswono mengemukakan, salah satu pilar pendukung kegiatan sektor ekonomi adalah konektivitas. Kegiatan konektivitas di KE Kalimantan terdiri atas pembangunan bandara sebesar Rp4 triliun, pelabuhan sebesar Rp13,6 triliun, kereta api sebesar Rp56,5 triliun, jalan  sebesar Rp33,6 triliun, energi sebesar Rp28 triliun, dan infrastruktur lainnya sebesar Rp21,6 triliun.

Sumber pembiayaan proyek konektivitas tersebut berasal dari dana APBN, swasta, BUMN, maupun campuran dengan total keseluruhan menncapai hampir Rp158 triliun.

Sementara itu, imbuh Suswono, terhambatnya pelaksanaan investasi food estate di Ketapang dan Bulungan karena lambatnya izin hak pakai lahan untuk usaha pertanian dan keterbatasan infrastruktur jalan maupun sarana irigasi spesifik lokasi. "Perlu upaya terpadu dan terintegrasi untuk mengatasi ini semua," terang Suswono.

(gpr)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions