Bank-bank di China pangkas pinjaman
Dani Mohammad Dahwilani
Senin, 10 Juni 2013 − 11:00 WIB
Ilustrasi/Foto: Istimewa
Sindonews.com - Bank Rakyat China mengungkapkan, bank-bank di negaranya telah menurunkan pinjaman pada Mei 2013. Kondisi ini mendorong para analis memperingatkan ancaman terhadap pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Bank memperpanjang pinjaman pada Mei, sebesar 667,4 miliar yuan (USD108 miliar), kurang dari 792,9 miliar yuan pada bulan sebelumnya. Pinjaman pada Mei jauh di bawah perkiraan Dow Jones Newswires dalam jajak pendapat 14 ekonom, yakni sebesar 821,3 miliar yuan.
"Kondisi likuiditas lebih ketat dari yang diharapkan," kata bank investasi Goldman Sachs dalam laporan penelitian, seperti dilansir dari Economic Times, Senin (10/6/2013).
"Jika berkelanjutan, stance kebijakan moneter ketat dan fiskal cenderung menempatkan tekanan pada agregat pertumbuhan permintaan," jelasnya.
Goldman menyebutkan perkiraan untuk kuartal kedua China dan produk domestik bruto (PDB) setahun penuh - 7,8 persen - berwajah "downside risk".
China telah merilis angka ekonomi lainnya pada Mei, mengangkat kekhawatiran atas prospek ekonomi yang tumbuh 7,8 persen pada 2012, sebagai kinerja terburuk dalam 13 tahun. Output industri negara pada Mei, berkembang di kecepatan sedikit lebih lambat. Demikian pula pertumbuhan investasi mereda sebagai tanda terbaru dari kelemahan.
Analis memperkirakan China harus melonggarkan kebijakan moneter, bahkan memangkas suku bunga untuk menempatkan pertumbuhan ekonomi kembali ke jalurnya.
(
dmd)