Kamis, 13 Juni 2013

Home » METRO TV NEWS EKONOMI: Wapres: Kontrak Energi Harus Untungkan Indonesia

,
METRO TV NEWS EKONOMI
Metrotvnews Indonesia News Video Portal // via fulltextrssfeed.com
Wapres: Kontrak Energi Harus Untungkan Indonesia
Jun 13th 2013, 01:49

Metrotvnews.com, Jakarta: Wakil Presiden Boediono mengingatkan kontrak energi yang dilakukan oleh Indonesia dengan pihak luar harus menguntungkan kedua belah pihak. Ia pun menilai kontrak energi yang dilakukan di masa lalu justru lebih menguntungkan pihak luar.

"Pemerintah yang wakili publik kepentingannya harus win, investor juga harus win. Jangan sampai timpang," kata Wapres Boediono ketika membuka Indonesia International Geothermal Convention dan Exhibition 2013 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (12/6).

Wapres Boediono kemudian memaparkan sebagai orang yang lama berada di pemerintahan, ia mengetahui di masa lalu banyak kontrak-kontrak energi yang dibuat tidak imbang. Hal ini kurang menguntungkan dan merugikan kepentingan publik. Karena itu, ia meminta agar hal tersebut tidak terulang lagi.

"Dari awal kontrak ini harus win-win, harus saling menguntungkan. Memang prosesnya literasi, dari waktu kewaktu ada perbaikan, tapi jangan zig-zag," tegas Boediono.

Tak hanya itu, Wapres Boediono juga menilai kontrak masa lalu justru membebani Indonesia. "Waktu lampau itu tidak win-win, sehingga banyak sekali kontrak-kontrak dulu dibidang power (energi) banyak sekali yang tidak jalan, kalaupun jalan berat sekali bebannya bagi pemerintah dan masyarakat," katanya.

Ucapan Boediono itu mengacu pada permasalahan dalam pengembangan energi panas bumi atau geothermal yang berpotensi besar bagi Indonesia. Ia mengingatkan untuk pengembangan energi tidak bisa mengandalkan dari APBN, karena itu harus kerjasama dengan pihak luar atau swasta. Karenanya, ia tekankan agar kepentingan dan keuntungan bagi Indonesia harus dikedepankan.

"Bila uangnya semua dari APBN, kita tak perlu perhitungan yang kompleks. Tapi uang APBN tidak cukup, apalagi dengan sasaran peningkatan kebutuhan listrik hingga 9-12 persen per tahun. Maka harus ada model bisnis yang mengikutsertakan dunia usaha," papar Boediono.

Lebih jauh, Boediono juga berharap nantinya jika pemerintahan berganti tidak ada revisi dari kontrak yang justru akan merugikan Indonesia. Ia ingin kontrak yang untungkan Indonesia tidak diutak-atik pemerintahan selanjutnya.

"Moga-moga di kabinet akan datang yang sudah bagus jangan diutak-atik, disesuaikan dengan perkembangan situasi, jangan justru membingungkan kita semua, kelihatan sibuk padahal going nowhere," ingat Wapres. (Fidel Ali Permana)


Editor: Afwan Albasit

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions