Minggu, 09 Juni 2013

Home » METRO TV NEWS EKONOMI: Kampung Inggris Inisiatif Mengembangkan Ekonomi

,
METRO TV NEWS EKONOMI
Metrotvnews Indonesia News Video Portal // via fulltextrssfeed.com
Kampung Inggris Inisiatif Mengembangkan Ekonomi
Jun 9th 2013, 09:30

Metrotvnews.com: Pengamat ekonomi dari Universitas Brawijaya Malang Prof Dr Ahmad Erani Yustika mengemukakan bahwa keberadaan 'Kampung Inggris' di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, merupakan bukti tumbuhnya ekonomi yang berangkat dari potensi lokal. "Di tempat lain kita bisa melakukan hal serupa dengan mengembangan potensi-potensi lokal yang ada," katanya, Minggu (9/6).

Erani mengemukakan hal itu ketika dimintai tanggapan mengenai bangkitnya ekonomi masyarakat di Kecamatan Pare, Kediri, Jawa Timur, setelah tumbuhnya tempat-tempat kursus bahasa asing sehingga daerah itu kemudian lebih dikenal sebagai Kampung Inggris. Kampung Inggris yang menjadi tujuan orang dari berbagai penjuru di Tanah Air yang ingin mendalami Bahasa Inggris, dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan adanya dampak ekonomi yang besar.

Dari kursus itu kini bermunculan usaha tempat kos, warung makan, warung internet, toko buku, penyewaan sepeda pancal, toko suvenir, agen travel dan lainnya. Tempat kursus di Pare diawali oleh Muhammad Kalend Osen dengan lembaga "Basic English Course" (BEC) dan kini terus bermunculan yang baru. Tempat kursus di daerah itu kini mencapai lebih dari 150 lembaga.

Biaya kursus
Selain menawarkan suasana lingkungan keseharian para peserta kursus yang selalu berbahasa Inggris, Pare juga menawarkan biaya belajar yang murah. Rata-rata setiap bulan biaya kursus sekitar Rp150 ribu per orang. Erani mengakui bahwa tidak semua daerah memiliki keberuntungan yang sama dengan di Pare. Fenomena perkembangan ekonomi di Pare tidak dimulai dari upaya pemerintah, melainkan tumbuh dari inisiatif warga sendiri setelah melihat banyaknya peminat kursus yang datang ke tempat itu.

Menurut dia, jika di suatu daerah, masyarakat tidak memiliki inisiatif untuk mengembangkan ekonomi, maka pemerintah daerah yang harus mengenali potensi dan kemudian mengembangkannya, seperti kemungkinan adanya ekonomi kreatif.

Khusus fenomena di Pare, ia menganjurkan agar pemerintah di tingkat desa dan pemerintah kabupaten membuat regulasi yang mengatur untuk
mengantisipasi pertumbuhan yang tidak terarah dan kemudian mematikan pendapatan masyarakat lokal.

Misalnya dengan semakin banyaknya pemilik modal dari luar Pare yang mendirikan kursus di tempat itu. Selain itu, katanya, masih kuatnya etika dan moral di lingkungan masyarakat sekitar lembaga kursus di Pare merupakan kekuatan tersendiri.

Karena masyarakat Pare masih memegang teguh etika dan norma, maka orang tua tidak keberatan untuk melepas anaknya belajar di wilayah tersebut. Dia mengatakan harus diatur agar para peserta kursus menyesuaikan dengan norma dan etika masyarakat di Pare. Jangan sampai sebaliknya, misalnya masyarakat yang datang justru mempengaruhi masyarakat di sana. "Hal seperti ini harus diantisipasi untuk kepentingan jangka panjang agar tidak menimbulkan masalah," katanya.


Editor: Retno Hemawati

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions