Kamis, 23 Mei 2013

Home » KOMPAS.com - Bisnis Keuangan: Indonesia Butuh Dua Taman Dirgantara

,
KOMPAS.com - Bisnis Keuangan
News and Service // via fulltextrssfeed.com
Indonesia Butuh Dua Taman Dirgantara
May 23rd 2013, 03:06

Indonesia Butuh Dua Taman Dirgantara

Kamis, 23 Mei 2013 | 09:14 WIB

Dibaca:

KOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO Pengunjung pameran dirgantara Bandung Air Show 2012 berpose bersama pesawat N-250 buatan PT Dirgantara Indonesia, salah satu pesawat yang dipamerkan di sana, Minggu (30/9/2012).

JAKARTA, KOMPAS.com - Tumbuhnya dunia transportasi udara di Indonesia yang sangat signifikan menuntut segera diwujudkannya pembangunan taman dirgantara atau aerospace park. Setidaknya, karena Indonesia sangat luas, dibutuhkan dua taman dirgantara di barat dan timur Indonesia.

Namun karena kendala lahan dan investasi yang cukup besar, hingga kini taman dirgantara belum juga terwujud.

Taman dirgantara adalah kawasan khusus yang berisi pusat perawatan pesawat, pergudangan, sekolah penerbangan, dan sebagainya. Saat ini taman dirgantara sudah dimiliki oleh Singapura, Malaysia, dan Korea Selatan.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti mengatakan, pembangunan taman dirgantara memang belum tercantum dalam rencana induk pengembangan bandara se-Indonesia. Namun konsep taman dirgantara sesuai dengan Rencana Induk Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia.

"Konsep aerospace park sudah dimasukkan ke dalam perencanaan pembangunan Bandara Kertajati, Jawa Barat," kata Herry di Jakarta, Rabu (22/5/2013).

Untuk mendorong segera terwujudnya taman dirgantara, dibutuhkan koordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan swasta. Menurut Richard Budihadianto, Presiden Indonesia Aircraft Maintenance Shop Association (IAMSA), investasi taman dirgantara membutuhkan dana 75 juta hingga 100 juta dollar AS untuk lahan seluas 100 hektar.

"Aerospace park akan memberikan dukungan yang optimal bagi maskapai domestik dalam meraih keselamatan penerbangan, ketepatan waktu, dan biaya perawatan yang efektif," ujar Richard.

Keberadaan taman dirgantara di Indonesia juga akan menghemat biaya perawatan pesawat dan devisa. Menurut Emirsyah Satar, Presiden Indonesia National Air Carriers Association (INACA), biaya perawatan di dalam negeri akan lebih murah karena ongkos tenaga kerja di Indonesia lebih murah walaupun memiliki tingkat keterampilan yang sama. Selain itu, maskapai penerbangan tidak perlu membawa pesawatnya ke luar negeri, yang juga membutuhkan bahan bakar dan biaya.

"Penghematannya bisa lebih dari 15 persen. Bahkan pembangunan aerospace park ini juga membuka lapangan kerja," kata Emir. Potensi pasar taman dirgantara tidak hanya menyasar pasar domestik, tetapi juga pasar global. (ARN)

Editor :

Erlangga Djumena

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions