Rabu, 22 Mei 2013

Home » KOMPAS.com - Bisnis Keuangan: BRI Ingin Bisnis Ritel di Singapura

,
KOMPAS.com - Bisnis Keuangan
News and Service // via fulltextrssfeed.com
BRI Ingin Bisnis Ritel di Singapura
May 22nd 2013, 06:01

BRI Ingin Bisnis Ritel di Singapura

Penulis : Didik Purwanto | Rabu, 22 Mei 2013 | 11:49 WIB

Dibaca:

KOMPAS/HERU SRI KUMORO Paparan kinerja keuangan triwulan I 2013 BRI di Jakarta, Rabu (24/4/2013). Sampai akhir Maret 2013 BRI mencatat laba bersih Rp 5,01 triliun atau meningkat 18,76 persen dibanding periode yang sama 2012.

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) kini sedang memperjuangkan azas resiprokal perbankan di negara tetangga, khususnya Singapura dan Malaysia. Jika upaya tersebut mulus, maka bank nasional akan turut serta membuka peluang bisnis di negara tetangga.

Setelah Bank Mandiri dan BNI yang meski sampai saat ini belum mendapat persetujuan membuka cabang di Singapura, kini giliran BRI yang ingin melakukan langkah serupa.

Direktur Utama BRI Sofyan Basir mengatakan pihaknya ingin membuka kantor cabang secara penuh di Singapura. Tapi hal tersebut harus mendapat persetujuan dari Monetary Authority of Singapore (MAS) atau Otoritas Moneter Singapura berupa komitmen tertulis.

"Ya untuk full branch di sana. Harapan kita semua bank-bank pemerintah bisa mendapatkan hal yang sama. ATM juga diharapkan ada (kelonggaran aturan dari MAS). Kita minimal yang di retail," kata Sofyan saat ditemui di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Selasa malam (21/5/2013).

Sofyan mengatakan, pihaknya telah menyampaikan keinginan dan harapan bisa berbisnis di Singapura kepada Bank Indonesia. Sofyan berharap agar proses tersebut bisa disetujui, menyusul hasil perbincangan intensif antara BI dan MAS yang ingin membuka kran resiprokal di antara kedua negara.

"Semua sudah disampaikan ke BI, nanti BI yang akan negosiasi," tambahnya.

Namun sayang, Sofyan masih enggan menjelaskan bisnis ritel seperti apa yang akan dikerjakan bank beraset terbesar di Indonesia tersebut. Sebab, BRI selama ini lebih dikenal sebagai bank penyalur kredit ke usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan Bank Indonesia masih memperjuangkan aspek resiprokal dalam perizinan akuisisi PT Bank Danamon Indonesia Tbk oleh DBS Group Holding. Saat ini, BI masih menunggu kepastian Monetary Authority of Singapore (Otoritas Moneter Singapura/MAS) dalam memberikan komitmen tertulis, untuk memuluskan proses akuisisi tersebut.

Darmin menegaskan, -untuk menyetujui 67,37 persen kepemilikan saham Bank Danamon oleh DBS Grup Holding, BI meminta MAS untuk memberikan kelonggaran terhadap tiga bank BUMN dalam berbisnis di Singapura. Ketiga bank BUMN tersebut yaitu, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT Bank Negara Indonesia Tbk.

Editor :

Erlangga Djumena

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions