Kamis, 23 Mei 2013

Home » BeritaSatu - Ekonomi: Harga Minyak Turun

,
BeritaSatu - Ekonomi
// via fulltextrssfeed.com
Harga Minyak Turun
May 23rd 2013, 03:04

New York - Harga minyak turun pada Rabu (22/5) waktu setempat atau Kamis (23/5) pagi waktu Indonesia bagian barat, menyusul laporan persediaan minyak AS yang bearish dan di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve bisa membatasi program pelonggaran kuantitatifnya lebih awal.

Harga patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli menetap pada 94,28 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, turun 1,90 dolar AS dari Selasa (21/5).

Harga patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli ditutup pada 102,60 dolar AS per barel di London, turun 1,31 dolar AS.

Pasar dilanda aksi jual menyusul laporan persediaan AS yang menunjukkan persediaan minyak mentah menurun sebesar 300.000 barel pada pekan lalu. Lebih rendah dari penurunan 600.000 barel yang diperkirakan oleh para analis dalam survei Dow Jones Newswires.

Bahkan lebih dramatis, persediaan bensin naik sebesar tiga juta barel, sedangkan para analis telah memperkirakan penurunan 100.000 barel. "Angka bensin 'membebani', kata pedagang Again Capital John Kilduff.

"Laporan ini terus menekankan fundamental yang bearish," kata Gene McGillian, analis dan pialang di Tradition Energy, yang mengutip tingginya pasokan di pusat minyak mentah penting Cushing, Oklahoma.

Sementara itu, para analis bergulat dengan pesan dibalik kesaksian Ketua Federal Reserve Ben Bernanke kepada Kongres pada Rabu. Meskipun Bernanke menekankan bahwa kondisi ekonomi tidak menjamin mengakhiri langkah-langkah stimulus agresif Fed, ia juga mengatakan Fed bisa menarik kembali dalam beberapa pertemuan berikutnya jika kondisi ekonomi membaik.

McGillian mengatakan, pernyataan Bernanke itu "semacam suram."
"Saya tidak berpikir pasar mendapat sinyal nyata dari kesaksian tersebut," kata McGillian.

Tetapi reaksi investor menunjukkan bahwa pasar mengambil pernyataan Bernanke sebagai tanda bahwa Fed akan membatasi pembelian obligasi di masa yang akan datang.

Pasar ekuitas jatuh setelah kesaksian, sementara dolar AS menguat terhadap mata uang lainnya, sebuah tanda pasar berpikir AS mundur dari pelonggaran akan mendahului pengetatan moneter di negara besar lainnya.

"Pada titik tertentu mereka akan melakukan beberapa pengetatan," kata Kyle Cooper, managing partner IAF Advisors di Houston, Texas. "Itu sebabnya saham turun dan minyak mentah mengikuti ekuitas."

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions